Ahok Cerita Pernah Overdosis Sampai Gemetar
Ahok mengatakan dirinya menjadi korban karena kelakuan dokter yang mengejar setoran
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan dirinya pernah kelebihan dosis (overdosis).
Ahok mengatakan dirinya menjadi korban karena kelakuan dokter yang mengejar setoran penjualan obat.
"Dokter-dokter kita di swasta lebih berbahaya soal overdosis, karena (sistem) fee for services," ujar Ahok di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (31/5/2016).
Hal itu terjadi saat dirinya melakukan pengecekan kesehatan di salah satu Rumah Sakit Swasta.
Dia disebut dokter, mengalami masalah pendengaran, tenggorokan, dan empedunya perlu diperiksa.
"Saya cek, katanya 'kayaknya pendengaran kiri bapak perlu dicek spesialis, tenggorokan bapak perlu diperiksa, empedunya perlu diperiksa. Semua saya okein. Dikasih segepok obat, saya minum semua," kata Ahok.
Setelah direkomendasikan oleh dokter, akhirnya Ahok meminum semua obat yang dianjurkan,
"Saya minum obat semua, saya gemeter," ucapnya.
Untuk memastikan kondisinya, dia menghubungi adiknya yang berprofesi sebagai dokter.
Setelah berkonsultasi, adiknya bilang, "Kamu kebanyakan obat. Minum susu saja. Aku buang semua obatnya," cerita Ahok.
Karenanya, Ahok berharap tidak ada lagi dokter Rumah Sakit Umum Daerah yang menyalahgunakan jabatannya untuk keuntungan pribadi.
Terutama dengan menjual obat-obatan tidak sesuai dosisnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.