Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Modus Pemberangkatan WNI Gabung ISIS ke Suriah

BNPT menyatakan ada lima modus pemberangkatan WNI yang hendak gabung dengan ISIS ke Suriah.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
zoom-in Lima Modus Pemberangkatan WNI Gabung ISIS ke Suriah
BBC
Menurut Jusuf Kalla, lahirnya kelompok ISIS karena kontribusi negara barat seperti Amerika Serikat yang menghancurkan negara-negara di Timur Tengah seperti Libya dan Afghanistan, tanpa alasan jelas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan ada lima modus pemberangkatan WNI yang hendak gabung dengan ISIS ke Suriah.

Direktur Kerjasama Bilateral BNPT, Brigjen Budiono Sandi, menuturkan lima modus itu yakni umrah atau haji, kunjungan wisata, kunjungan keluarga, melanjutkan pendidikan, hingga mencari pekerjaan.

"Modusnya ada lima, mulai dari umrah, wisata sampai melanjutkan pendidikan. Rute berangkat juga beragam melalui beberapa negara," ujar Budiono di Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Budiono melanjutkan sebelum pemberangkatan, lebih dulu para WNI yang hendak gabung ISIS ini direkrut setelah itu baru diberangkatkan.

"Setelah berangkat biasanya mereka ditampung di tempat penampungan sementara, lalu diberi pelatihan dasar, pelatihan taktik perang hingga penempatan di pos jaga sampai menjadi pasukan perang," ungkapnya.

Lebih lanjut, Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Yurod Saleh menjelaskan pihak Imigrasi juga mempunyai peran untuk melakukan pencegahan WNI yang hendak gabung ISIS ke Suriah, hingga masuknya orang asing terduga teroris ke Indonesia.

"Kami harus awasi betul perlintasan keluarnya WNI yang diduga terlibat terorisme termasuk pengamanan perlintasa masuk WNI yang diduga terlibat terorisme," ‎ucap Yurod.

Berita Rekomendasi

Untuk mendukung pengawasan pada orang asing, Yurod ‎mengaku pihaknya telah membentuk Tim Pengawasan Orang Asing atau tim PORA ‎di setiap kabupaten dan kecamatan termasuk di 121 kantor imigrasi.

Tim PORA ini terdiri dari‎ unsur Imigrasi, Kemendagri, Kemenlu, TNI, Polri, BIN, Kementerian Pariwisata, dan lainnya.

"Kerja tim PORA ya sesuai dengan poksinya masing-masing, kalau ditemukan keanehan bisa disampaikan ke Sekretariat tim PORA, lalu ditindaklanjuti, " tambah Yurod.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas