TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah bersama Polda Metro Jaya dan aktivis anak berupaya mewujudkan ketersediaan internet positif bagi anak-anak.

Ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadi tindak kejahatan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, aparat kepolisian, aktivis pemerhati anak Seto Mulyadi dan Erlinda mengadakan diskusi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/6).

Diskusi mengusung tema "Safe Child on The Internet".

Tema itu mengandung Selamatkan Anak-Anak Dari Dampak Negatif Internet.

"Kami melihat harus segera mengambil langkah signifikan mencegah timbulnya korban dan keterlibatan anak dalam kejahatan di dunia maya," tutur Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Fadil Imran, Jumat (3/6/2016).

Menurut dia, harus diambil langkah konkrit menangani kasus melibatkan anak di dunia maya.

Apabila tidak ada upaya tegas, maka situasi seperti yang terjadi saat ini akan semakin parah.

"Saat ini, kami sudah lampu kuning bahkan merah tentang kasus yang melibatkan anak di dunia maya. Kami mencegah terlibatnya anak dalam kriminal. Karena upaya penegakan hukm tak seluruhnya dapat menjangkau seluruh kasus," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan terjadi peningkatan kasus Cyber Crime melibatkan anak-anak selama kurun waktu 2015-2016.

"Dari 570 kasus, yang melibatkan anak-anak itu 2015 ada lima anak dan 2016 ada 6 anak. Secara kuantitas kecil. Secara kualitas itu mengkhawatirkan," tambahnya.