TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jessica Kumala Wongso hanya duduk terdiam di Kafe Olivier ketika melihat temannya Wayan Mirna Salihin kejang-kejang usai menegak kopi mengandung sianida pada 6 Januari 2016 lalu.

Hal tersebut terungkap saat Jaksa Penuntut Umum Ardito Muwardi membacakan surat dakwaan di pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016).

"Sekira dua menit kemudian, akibat minum VIC (Vietnamesse Ice Coffee) yang telah dimasukan racun sianida, korban Mirna langsung pingsan," kata Ardito membacakan tuntutan terhadap Jessica.

Mirna saat itu pingsan dalam keadaan duduk dimana posisi kepala tersandar ke arah belakan sofa dengan keadaan mulut mengeluarkan buih.

"Pandangan mata kosong, serta kejang-kejang," ucapnya.

Melihat keadaan tersebut, Hani yang tiada lain teman Mirna berusaha membangunkan dan memangngil-manggil Mirna.

"Sementara terdakwa hanya duduk terdiam tan bereaksi dan tidak melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan oleh saksi Hani," katanya.

Tidak lama berselang beberapa karyawan Olivier pun menghampiri meja 54 tempat Hani, Mirna, dan Jessica duduk.

kedatangan mereka dalam rangka memberikan pertolongan kepada Mirna.

Sementara kopi yang sebelumnya diminum Mirna tampak berbeda dengan warna kopi pada umumnya. Kopi berwarna kuning seperti kunyit.

Kemudian dengan menggunakan kursi roda, Mirna pun dibawa ke Klinik Damayanti cabang Grand Indonesia.

Tak lama Mirna pun dibawa suaminya Arif ke RS Abdi Waluyo.

Kemudian pukul 18.30 WIB, Mirna pun dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit.