Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usir Wartawan, Ahok Dinilai Arogan dan Lupa Diri

Nasir yang sempat berprofesi sebagai wartawan itu menilai Ahok sudah lupa diri, siapa yang membesarkan namanya itu.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Usir Wartawan, Ahok Dinilai Arogan dan Lupa Diri
Tribunnews.com
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PKS Nasir Djamil menilai sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengusir wartawan sebagai bentuk arogansi.

"Sikap Ahok yang memerangi wartawan yang meliput di Balai Kota sebagai bentuk arogansi," kata Nasir ketika dikonfirmasi, Jumat (17/6/2016).

Nasir yang sempat berprofesi sebagai wartawan itu menilai Ahok sudah lupa diri, siapa yang membesarkan namanya itu.

"Sehingga dia bisa menjadi Gubernur DKI, itu salah satunya karena wartawan," kata Anggota Komisi III DPR itu.

Baca Berita Terkait : Tersinggung, Ahok Usir Seorang Wartawan dari Balai Kota

Sedangkan Politikus Demokrat yang juga pendukung Ahok, Ruhut Sitompul meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia menuturkan Ahok juga manusia.

"Aku ingin mengatakan, Ahok juga manusia. Kalau dibilang harus sabar, kan kesabarannya juga bisa habis," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Ia melihat adanya beberapa media yang memojokkan Ahok. Meskipun, Ruhut yakin maksud Ahok bukan untuk semua media.

"Sekali lagi Ahok manusia biasa, dan sebagai sebagai Teman Ahok aku minta maaf ya," tuturnya.

Sebelumnya, Kamis (16/6/2016) pagi, Ahok memarahi seorang wartawan. Dia melarang agar wartawan tersebut tidak lagi masuk ke kantornya dan tidak boleh melakukan wawancara.

Kejadian itu, membuat para awak media yang biasa meliput di Balai Kota sepakat untuk tidak menghadiri acara buka bersama antara Ahok dengan wartawan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

Awal Ahok memarahi wartawan adalah setelah mantan Bupati Belitung Timur tersebut menyatakan dirinya adalah pejabat yang bersih dan berani membuktikan harta terbalik.

Lantas, pernyataan Ahok mengundang tanya, "Berarti tidak ada pejabat yang sehebat bapak?"

Ahok mengganggap pertanyaan itu sebagai bentuk adu domba. Ahok menengarai adanya upaya untuk mengadu domba dirinya dengan pejabat yang ada di negeri ini.

Ahok juga menanyakan nama media asal wartawan tersebut.

"Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini (Balai Kota) lagi, tidak jelas kalau gitu," imbuh Ahok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas