TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penting pertemuan calon petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan relawan Teman Ahok.

Pengamat Politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang melihat pertemuan Ahok dan Teman Ahok penting untuk membicarakan berbagai skenario pencalonan Gubernur DKI itu secara terbuka.

"Agar bisa saling memahami dan jika ada perubahan skenario di kemudian hari tidak ada yang kecewa atau merasa ditinggalkan," katanya kepada Tribun, Sabtu (18/6/2016).

Soal tetap maju dari perorangan atau parpol menurut dia, itu tidak perlu menjadi polemik atau dipertentangkan.

Karena imbuhnya, kalau maju perorangan, Sebastian cukup yakin dengan kerja Teman Ahok yang luar biasa.

"Jadi proses verifikasi tidak ada yang perlu dirisaukan, karena KTP yang dikumpulkan itu atas kerelaan masyarakat dan mereka sendiri yang menyerahkan. Tinggal strategi Teman Ahok agar saat pengecekan semua warga ada," ujarnya.

Atau jika pada akhirnya maju lewat partai, menurutnya juga tidak masalah karena jumlah kursi partai pendukung sudah memenuhi syarat.

"Jadi Ahok mau maju dari partai atau perorangan tidak ada masalah lagi. Dengan demikian baik Ahok maupun Teman Ahok sudah bisa bekerja lebih tenang dan tetap lowprofile," katanya.

Jumlah kursi DPRD DKI sebanyak 106 kursi yang diisi 10 partai politik.

Untuk bisa mengusung pasangan bakal calon gubernur, dibutuhkan sedikitnya 22 kursi.

Dengan begitu Ahok sudah mengantongi dukungan dari NasDem (5 kursi) dan Hanura (10 kursi) serta Golkar (9 kursi).

Itu berarti sudah jumlah kursi dukungan parpol 24, ini jauh dari cukup untuk pencalonan Ahok.

Diberitakan Ahok akan segera menemui relawan Teman Ahok.

Pertemuan itu akan dijadwalkan Ahok setelah relawannya berhasil mengumpulkan satu juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga DKI Jakarta.