Eks Teman Ahok: Kumpulkan 1 Juta KTP dengan Rp 2,5 Miliar Tidak Benar
Diantaranya, eks "Teman Ahok" itu membantah sudah ada 1 juta KTP yang terkumpul.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan anggota "Teman Ahok" membongkar sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan relawan pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju lewat jalan perseorangan.
Diantaranya, eks "Teman Ahok" itu membantah sudah ada 1 juta KTP yang terkumpul.
Mereka juga membantah pernyataan Pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, bahwa pengeluaran untuk mengumpulkan 1 juta KTP hanya sekira Rp 2,5 miliar.
"Kalau Teman Ahok katakan bahwa pengeluaran mereka untuk mengumpulkan 1 juta KTP hanya sekitar Rp 2,5 miliar atau Rp 5 miliar maka kami sampaikan bahwa itu tidak benar," kata Paulus Romindo sebagai Penanggung Jawab (PJ) Teman Ahok di Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Paulus, mengatakan dari uang yang harus dibayar untuk menggaji para PJ yang menumpulkan KTP dibayar sebesar Rp500 ribu jika mendapat 140 KTP atau Rp 2 juta per minggu-nya.
Total PJ ada 153 orang. Maka total pengeluaran Teman Ahok sebesar Rp 76.500.000 per minggu-nya atau Rp 306.000.000 per bulan.
"Kalau mencapai target 560 KTP maka kami diberi bonus Rp 500 ribu," katanya.
Sementara bagi Koordinator Posko (Korpas), kata Paulus, dibayar Rp 2,5 juta sampai Rp5 juta per bulan.
Jumlah Korpos ada sekira 40 orang yang tersebar di 40 kecamatan.
Selain honor yang diterima, relawan Ahok juga mendapat honor jika membagikan koran-koran Teman Ahok.
"Untuk setiap kali pembagian koran kami dibayar Rp 350 ribu. Sampai saat ini kami sudah dua kali membagikan koran," katanya.