Ini Alasan Mantan Teman Ahok Bongkar Kecurangan
Mereka sebut relawan ngga ada yang dibayar. Itu pencitraan saja
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Empat orang bekas penanggungjawab (PJ) pengumpul Kartu Tanda penduduk (KTP) untuk Teman Ahok diantaranya Paulus Romindo, Richard Sukarno, Dodi Hendaryadi dan Husnul membeberkan kebusukan yang diklaim dilakukan relawan pendukung calon petahanan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Richard seorang PJ Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dirinya tidak terima dengan penjelasan pendiri Teman Ahok soal kerja keras relawan yang berhasil mengumpulkan 1 juta KTP.
"Mereka sebut relawan ngga ada yang dibayar. Itu pencitraan saja. 1 juta KTP tapi kok sampai sekarang masih mencari. Itu cuma klaim," kata Richard kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).
Dengan alasan itu Richard hengkang dari Teman Ahok.
Menurutnya, kecurangan dan praktik tidak sehat dalam pengumpulan KTP untuk Ahok juga membuatnya panas kuping.
"Bukan sakit hati tapi makin hari pembohongan semakin muncul. Saya terpanggil karena rakyat kita disuguhi politik kebohongan bukan pencitraan," katanya.
Dirinya bahkan menuding Teman Ahok menggunakan segala strategi demi memenuhi target 1 juta KTP.
Banyak strategi yang dilakukan Teman Ahok dinilai sudah membohongi orang banyak. Salah satunya dari sistem barter.
Contohnya, KTP yang dikumpulkan dari wilayah Jakarta Utara, pada bulan berikutnya digunakan untuk pendataan pengumpulan KTP di wilayah Jakarta Selatan.
KTP itu dikirim dengan menggunakan jasa ojek online.
"Kami terusik dengan tingkah laku Teman Ahok, relawan tidak begini caranya," katanya.
Hal yang sama juga diucapkan Husnul, mantan PJ Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Bahkan wanita berkerudung ini mengaku sama sekali tidak bermaksud menebar kebencian untuk Ahok.
"Di Teman Ahok ini banyak kebohongan, tapi saya cinta sama Ahok. Saya ingin politik yang jujur, tapi kenyataannya begini," kata Husnul.
Menurutnya, ada beberapa KTP yang memang betul-betul sebagai bentuk dukungan untuk Ahok. Tapi ada juga yang fiktif.
"Teman Ahok yang melakukan kebohongan jadi saya harus meluruskan. Saya tidak separah teman-teman dengan cara barter KTP. Saya mencari itu dari teman-teman untuk bantu saya, Nanti saya kasih cuma 1.000/KTP," katanya.