Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teman Ahok Tak Mengira Orang yang Pernah Ditolong Malah Menikam dari Belakang

Relawan Teman Ahok tidak kaget dengan adanya tuduhan miring mengenai adanya manipulasi data pengumpulan KTP dukungan untuk Ahok.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Teman Ahok Tak Mengira Orang yang Pernah Ditolong Malah Menikam dari Belakang
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sejumlah mantan relawan Teman Ahok menunjukan bukti kejanggalan kepada awak media saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (22/6/2016). Dalam jumpa pers tersebut, mantan relawan ahok ini mengungkapkan bahwa sejuta KTP yang telah dikumpulkan, sebagiannya adalah KTP ganda dan sebagian besar lagi tidak diberikan oleh pemilik KTP karena kesadaran mereka. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

"Ormas itu di bawah salah satu Parpol," kata Singgih.

Dua orang yang identitasnya disembunyikan dan kini dalam pengamanan Teman Ahok tersebut mengaku jika dua hari lalu pernah diancam seseorang melalui telepon.

Ia diminta membeberkan dana anggaran dari Teman Ahok. Dan dana tersebut dimanipulasi atau direkayasa.

"Mereka harus beberkan itu sambil gunakan seragam Teman Ahok," kata Singgih.

Lantaran tidak mau berbohong ke dua orang yang sempat datang di acara diskusi tersebut lalu kabur. Mereka kemudian datang ke Markas Teman Ahok meminta perlindungan.

"Dia baru saja ditelepon bahwa rumahnya sudah ditunggu dan diancam. Sangat disayangkan terjadi seperti ini," paparnya.

Relawan Teman Ahok Marah
Para relawan Teman Ahok marah mendengar adanya tudingan mengenai manipulasi data jumlah dan pengumpulan KTP dukungan untuk Ahok.

Berita Rekomendasi

Menurut Singgih, dalam grup media sosial Teman Ahok, para relawan marah karena kerja keras mereka diusik dengan tudingan bohong.

"Dalam grup Teman Ahok, para relawan marah," kata diaa.

Bagaimana tidak, kerja keras para relawan terusik dengan adanya tudingan miring oleh mantan anggotanya. Apalagi relawan yang menudingnya dan telah dikeluarkan pada Maret lalu tersebut pernah ditolong oleh pengurus Teman Ahok.

"Beliau pernah kita tolong, dia datang ke kami dengan nangis-nangis bahwa disitu istrinya meninggal dan butuh bantuan. Saat itu beliau kita tolong, tapi sekarang ternyata kami ditusuk dari belakang," kata Singgih.

Singgih mengatakan pihaknya tidak lagi bertanggungjawab terhadap ke lima orang yang menuding Teman Ahok melakukan manipulasi data tersebut.

Apalagi, kelimanya sempat memalsukan KTP saat masih bergabung dengan Teman Ahok. Singgih mengaku, pihaknya siap membantu data jika ada yang ingin mempidanakan kelimanya.

"Kami dari Teman Ahok terkait dengan pemalsuan KTP mempersilakan jika ada masyarakat yang akan mempidanakan mereka berlima. Kami siap membantu data. Misalnya ada yang mengadukan mereka semua kami persilakan, kami akan berikan datanya namun kami tiadk bertanggungjawab terhadap mereka karena mereka sudah keluar dari Teman Ahok," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas