Adian Napitupulu: Teman Ahok Ambil Kader Pospera Tanpa Koordinasi
Ia juga meminta agar Teman Ahok jangan merasa lebih baik dari yang lain.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesal dengan pernyataan yang terlontar dari salah satu pendiri Teman Ahok, Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Napitupulu menuding Teman Ahok yang mengambil kader Pospera.
"Partai yang dituding dan Pospera jadi sayap partainya, itu tidak benar. Lagian duluan Pospera ada, sejak Pilkada 2012 sudah mendukung Jokowi. Teman Ahok baru 2015. Yang ada Teman Ahok yang membajak (mengambil) kader Pospera tanpa koordinasi," kata Adian di Bumi Pospera, Cipinang, Jakarta Timur pada Sabtu (25/6/2016).
Ia juga meminta agar Teman Ahok jangan merasa lebih baik dari yang lain.
"Zaman saya muda, saya melawan kebijakan negara. Zaman mereka muda, mereka mendukung gubernur. Jadi jangan merasa lebih baik dari yang lain lah," katanya.
Adian menjelaskan Pospera berada di bawah Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), bukan seperti yang dituduhkan Teman Ahok yaitu berada di bawah naungan sebuah partai.
"Organisasi Pospera itu bukan di bawah partai manapun. Dia berada di bawah Pena 98, isinya aktivis 98 dari berbagai wilayah dari 23 Provinsi. Bangun demokrasi ini dengan kejujuran dan belajar bicara sesuai data yang faktual. Pospera bukan milik partai tertentu," ujarnya.
Menurutnya, Teman Ahok selama ini mempunyai sebuah kontrak kerja, berbeda dengan Pospera.
"Mana yang lebih relawan? Teman Ahok itu dibayar, Pospera itu relawannya ga ada yang dibayar. Keluar duit iya. Mereka ada kontraknya. Kalau Teman Ahok mengatakan Pospera underbow partai, mereka harus menyampaikan maaf secara terbuka dan mencabut pernyataannya," ujarnya.