Begini Cara Membedakan Vaksi Asli dan Palsu
Bareskrim Polri mengimbau para orangtua untuk waspada memberikan vaksi pada anak-anak tercintanya.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri mengimbau para orangtua untuk waspada memberikan vaksi pada anak-anak tercintanya.
Baru-baru ini, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri mengungkap kasus pemalsuan vaksin dan menangkap 13 tersangka.
Kasubdit Industri dan Perdagangan Dit Tipid Eksus Bareskrim Polri, Kombes Sandi Nugroho mengatakan masyarakat diminta bisa membedakan mana vaksin yang asli dengan yang palsu.
"Pelaku biasanya mencampurkan vaksin tertentu dari air biasa, kemudian dicampur air infus dengan obat-obatan yang dikemasnya seperti barang asli," tutur Sandi, Sabtu (25/6/2016).
Bahkan berdasarkan hasil penyelidikan, para pelaku juga memalsukan kemasan vaksin. Mereka membuat dan mencetak sendiri kemasan botol pipih hingga kotak vaksin.
Secara kasat mata, menurut Sandi cukup mudah membedakan mana vaksin yang asli dengan yang palsu. Utamanya harga vaksin palsu sangat miring.
"Dilihat dari botolnya, kalau tutup botolnya tipis dan lemnya miring, itu palsu. Dan tulisan di kotak kemasan vaksin agak pudar," tegas Sandi.
Sandi menambahkan cara membedakan berikutnya adalah dari sisi harga vaksin. Vaksin asli, diutarakan Sandi dijual dengan harga Rp 900 ribu per vaksinnya. Sedangkan vaksin palsu dijual dengan harga setengahnya.
"Harga beda. Harusnya Rp 900 ribu tetapi ini di jual Rp 300 ribu. Para pelaku dibilang palsu tidak mau. Mereka bilangnya KW," singkat Sandi.
Terakhir, Sandi mengimbau masyarakat yang akan memvaksin anak-anak mereka untuk memilih tempat yang sudah ditentukan pemerintah, seperti Balai Pengobatan Puskesmas dan Rumah Sakit yang telah ditentukan.