Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Sesuatu yang Ditutupi di Balik Keramahan Pemalsu Vaksin

Mereka masih berusia muda berkisar 30 tahun, namun sudah bisa membeli rumah hingga di atas Rp 3 miliar.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ada Sesuatu yang Ditutupi di Balik Keramahan Pemalsu Vaksin
Warta Kota/Fitriandi Al Fajri
Rumah mewah milik pasangan suami istri pemalsu vaksin bayidi kawasan mewah Kemang Pratama Regency, Bekasi. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Sejumlah tetangga Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, pasutri pemalsu vaksin, di perumahan elit Kemang Pratama Regency, Rawa Lumbu, Kota Bekasi mengaku terkejut dengan penangkapan mereka, Rabu (22/6) lalu.

Sebab, mereka dikenal sebagai sosok religius dan santun terhadap warga sekitar. Bahkan mereka ditangkap, usai melaksanakan ibadah tarawih pada pukul 22.00.

Meski begitu, warga setempat sering bertanya-tanya tentang profesi Hidayat.

Mereka masih berusia muda berkisar 30 tahun, namun sudah bisa membeli rumah hingga di atas Rp 3 miliar.

Bahkan belum lama ini, mereka baru saja membeli mobil jenis SUV seharga Rp 500 juta lebih.

"Padahal suaminya bekerja di perusahaan otomotif dan istrinya sebagai ibu rumah tangga. Kok bisa, punya rumah semewah itu," ujar Marihat (40) tetangga sekitar pada Senin (27/6/2016).

Marihat mengatakan, walau pasutri itu dikenal ramah namun mereka tampak menutupi sesuatu.

Berita Rekomendasi

Terlebih saat tetangga sekitar menanyakan soal usaha lain yang mereka geluti.

"Saya tanya, kamu sebagai pengusaha ya. Eh dia hanya tertawa saja tanpa menjawabnya," katanya.

Menurutnya, Hidayat setiap hari bekerja dari pagi hingga petang.

Hal ini justru membuat warga curiga, karena bila bekerja di perusahaan otomotif dipastikan ada jadwal lembur sehingga pulang larut malam.

Tak hanya itu, bila mengandalkan gaji di sebuah perusahaan, ia tak yakin Hidayat bisa membeli serta membangun rumah mewah tersebut.

Sementara Rita, sejak tinggal di perumahan tersebut diketahui hanya seorang ibu rumah tangga pada 2013 lalu.

Sebelumnya, Rita bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Naik mobil mewah

Senada diungkapkan oleh Eko Supiryanto, Komandan regu (Danru) petugas keamanan setempat.

Eko mengatakan hampir setiap hari bertemu dengan Hidayat dan Rita untuk pergi ke masjid menggunakan mobil mewah pribadinya, karena di dalam komplek tersebut tidak terdapat masjid.

"Setiap ke masjid selalu ketemu dan salat bersama," kata Eko.

Dia pun mengaku, terkejut saat belasan petugas dari Bareskrim Mabes Polri mendatangi rumah pelaku untuk menangkapnya.

Bahkan di rumah yang terletak di Jalan Kumala 2, Kemang Pratama Regency, ini penyidik menyita barang bukti berupa ribuan botol vaksin yang dikemas di dalam 36 dus ukuran besar.

Dia menjelaskan, sebetulnya pasutri tersebut ingin pindah dan menjual rumahnya senilai Rp 6 miliar.

Namun baru ada calon pembeli yang berani menawarnya Rp 5 miliar.

Sayang, karena harganya nggak cocok, jadi rumahnya batal dijual.

"Beberapa bulan lalu ada calon pembeli yang datang dan melihat-lihat, tapi batal karena harganya nggak cocok," ujarnya.

Menurutnya, harga rumah di perumahan tersebut cukup mahal, karena harga tanah kavling juga tinggi.

Sementara, setiap pembangunan rumah biasanya menggunakan jasa konsultan serta pemborong.

Karena itu, tak heran bila rumah di komplek tersebut mencapai miliaran rupiah. "Pemiliknya semua rata-rata pengusaha atau orang berduit," kata dia.

Sebelum tinggal di komplek tersebut pada 2013 lalu, mereka sempat mengontrak sebuah rumah di Kemang Pratama III di kawasan yang sama.
Adapun, suaminya merupakan orang Palembang, sedangkan Rita berasal dari Bekasi.

Makanya, kata dia, tak heran bila tetangga banyak yang bertanya-tanya dengan profesi penghuni rumah.

Namun pekerjaan tersangka akhirnya terungkap, manakala penyidik menggerebek mereka.

"Rupanya mereka banyak duit karena produksi vaksin palsu," tambahnya.

Pantauan di lapangan, rumah mewah berlantai dua tersebut kini tak berpenghuni.

Di garasi nampak tiga sepeda motor yang terparkir. Sedangkan, lampu penerangan di rumah tersebut dibiarkan menyala.

Sesekali warga yang melintas menengok ke rumah yang dibangun. (Fitriyandi Al Fajri)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas