Ahok Kesal Buruknya Pelayanan RSUD Cengkareng Kepada Pemegang BPJS
Ahok membuka dan memberikan arahan pada Pertemuan Koordinasi Petugas Puskesmas, Rumah Sakit dan BPJS Kesehatan
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menceritakan satu kasus pelayanan buruk kepada peserta BPJS Kesehatan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng, Jakarta Barat.
Ahok membuka dan memberikan arahan pada Pertemuan Koordinasi Petugas Puskesmas, Rumah Sakit dan BPJS Kesehatan dalam rangka Pemantapan Pelayanan dan Obat di Era JKN Wilayah DKI Jakarta di Kantor Pusat BPJS Kesehatan.
Dalam arahannya, Ahok menyatakan yang terpenting dalam memberikan pelayanan kepada pasien adalah keinginan untuk menolong sesama. Lalu, dia berkaca pada kasus yang terjadi di RSUD Cengkareng.
"Kasus Cengkareng itu, betul-betul bikin saya marah. Cengkareng saya kesal ini," ucap Ahok yang mengenakan seragam putih mengawali ceritanya.
Ahok bercerita ada seorang ibu peserta BPJS, melahirkan. Setelah tiga hari lahir secara normal, si ibu pulang ke rumahnya.
"Ibu yang pegang BPJS, melahirkan, begitu melahirkan, tiga hari lahir normal pulang, tiba-tiba anaknya menderita penyakit kuning," kata Ahok.
"Anaknya kuning, mulutnya tidak bisa makan, ya dia ingatnya RSUD Cengkareng. Begitu sore, 'lapak kita full'. Wah sudah kuning harus diopname, infeksi, tidak bisa makan, sebagai orang tua, takut enggak?," imbuh Ahok.
Ternyata orang tua pria dari si anak beraktivitas sehari-hari sebagai tukang ojek. Begitu ada kamar inap, kedua orang tua harus memberikan uang muka. Lalu, begitu baru masuk beberapa hari sudag ditagih biaya perawatan anak.
"Begitu masuk harus DP. Kalau Anda panik, terus Anda bayar DP. Begitu masuk seminggu, baru beberapa hari ditagih. Bapak itu sopir ojek bilang, 'tidak mampu', masa harus jual motornya," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut
Ahok kesal dengan kejadian tersebut, karena menurutnya, setiap dokter dan perawat merupakan profesi, yang seharusnya tidak melihat pasien hanya dari kantongnya.
"Kalau kelakuan kita tidak beda, buat apa jadi dokter atau jadi perawat," tutup Ahok.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.