70 Persen Pendatang Baru ke Jakarta Tidak Lulus SMA
"Kita berharap tahun ini tingat accident itu bisa kita turunkan, kalau bisa sampai zero accident," ujar Djarot.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat berulang kali mengingatkan kepada pemudik untuk tidak membawa sanak saudara saat kembali lagi ke Jakarta. Hal ini peningkatan penduduk di Jakarta tiap tahunnya disebabkan tingkat urbanisasi.
"Peningkatan yang paling tajam itu tahun 2015, tercatat di kita sampai 70.000 lebih pendatang baru. Nah yang belum tercatat di kami masih lebih banyak lagi," ujar Djarot di Lenteng Agung, Sabtu (2/7/2016).
Selain itu, kata Djarot, mereka yang baru datang ke Jakarta rata-rata lulusan SMA dan tidak memiliki keterampilan. Akhirnya, banyak dari mereka yang bekerja di sektor-sektor informal.
"Data yang masuk ke kami, 70 persen yang masuk ke Jakarta itu tidak lulus SMA, artinya mereka akan mecari kerja di sini banyak dari sektor informal," ujar Djarot.
Djarot mengakui Jakarta merupakan Ibu Kota yang harus terbuka bagi warga Indonesia. Namun, kata Djarot, keterbukaan itu bukan berarti tidak dikontrol.
Oleh sebab itu, dia selalu mengimbau kepada warga untuk tidak membawa saudara ketika kembali lagi ke Jakarta. Hal itu dia sampaikan setiap acara pelepasan mudik dan juga ketika safari Ramadhan.
Terkait persiapan mudik, Djarot mengatakan sudah lebih baik dan siap. Dia berharap tidak terjadi kecelakaan apapun yang menimpa warga Jakarta selama perjalanan.
"Kita berharap tahun ini tingat accident itu bisa kita turunkan, kalau bisa sampai zero accident," ujar Djarot.
Penulis: Jessi Carina