Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RS Sayang Bunda Kembali Digeruduk Orang Tua, 50 Polisi Berjaga

Lebih dari seratus bapak dan ibu orang tua dari anak yang diduga terpapar vaksin palsu kembali mendatangi RSIA Sayang Bunda

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
zoom-in RS Sayang Bunda Kembali Digeruduk Orang Tua, 50 Polisi Berjaga
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Ratusan orang tua mendatangi RSIA Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/7/2016). Mereka menuntut pertanggungjawaban atas rumah sakit atas dugaan penggunaan vaksin palsu ke anak mereka. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Lebih dari seratus bapak dan ibu orang tua dari anak yang diduga terpapar vaksin palsu kembali mendatangi RSIA Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/7/2016).

Mereka telah berkumpul di lobi dan lantai 2 rumah sakit tersebut sejak Sabtu pagi. Mereka berteriak menyampaikan sejumlah tuntutan pertanggungjawaban dari manajemen rumah sakit lantaran sejumlah anak mereka terkena gejala sakit diduga karena vaksin palsu.

"Mana ini direkturnya, kami tidak mau lagi diulur-ulur. Kami sudah capek diminta tunggu dari hari Kamis," teriak seorang bapak.

Salah satu tuntutan para orang tua tersebut adalah meminta pihak rumah sakit menyerahkan rekam medis anak yang pernah diberikan vaksin yang diduga palsu.

Baru pada sekitar pukul 13.00 WIB, perwakilan para orang tua tersebut diterima oleh perwakilan rumah sakit, dr Teguh serta kuasa hukumnya, Damanik dan Rahma Azizah.

Suasana sempat memanas lantaran sebagian orang tua pasien tersebut menolak keinginan rumah sakit jika pemberian rekam medis diberikan pada Senin (18/7/2016).

"Enak aja bilang Senin. Memang kami tidak kerja. Senin itu orang kerja, anak pada masuk sekolah. Nanti Senin belum tentu rekam medisnya dikasih. Nanti sudah datang, pekerjaan kami juga bisa hilang," teriak seorang pria ke pihak rumah sakit.

Berita Rekomendasi

"Kita ini diakal-akalin sama rumah sakit. Kalau kita ikuti mereka, keenakan mereka. Apa nggak kasihan nasib anak kita. Rumah sakit lain yang juga kena kasus begini sudah pada selesai, karena mereka mau tanggung jawab. Ini malah diulur-ulur," timpal seorang ibu.

Hingga pukul 14.00 WIB, pertemuan perwakilan orang tua dan pihak rumah sakit masih berlangsung.

Sementara itu, pantauan Tribun, puluhan polisi bergeragam dinas dan pakaian preman tampak berjaga di depan, lobi hingga lokasi pertemuan kedua pihak.

Kapolsek Babelan, Kompol Mualim Harahap yang memimpin langsung pengamanan di rumah sakit tersebut menuturkan, pihaknya menurunkan 50 personel dalam pengamanan kegiatan warga ini.

"Sejauh ini, kami bersyukur para orang tua yang kebanyakan berpendidikan ini tidak anarkis. Tapi, kami tetap siaga agar semua berjalan tertib," ujarnya.

"Personel dari polsek semua, sementara belum ada dari polres dan polda. Sejauh ini, aman," sambungnya.

Diberitakan, Menteri Kesehatan Nila Moeloek melansir ada 14 rumah sakit di Jabodetabek yang menggunakan dan memberikan vaksin palsu ke pasiennya. Di antaranya adalah RSIA Sayang Bunda.

Sementara itu, pihak Bareskrim Polri juga telah mengumumkan, Direktur RSIA Sayang Bunda, dr HUD telah ditetapkan sebagai tersangka. Sebab, pimpinan rumah sakit tersebut menyetujui pengadaan vaksin tidak dari distributor resmi yang diduga palsu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas