Ancaman Bom Balai Kota Hoax
Kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sempat dihebohkan dengan adanya ancaman bom
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sempat dihebohkan dengan adanya ancaman bom. Hingga kemudian, disebut oleh pihak Pemerintah DKI ancaman tersebut palsu.
Kepala Biro Umum Pemerintah DKI Agustino Dharmawan mengatakan sumber ancaman bom di kantor Ahok tidak helas. Dia mengklarifikasi dan menyebut tidak ada ancaman bom, hingga sampai kepada pihak Biro Umum.
"Sumbernya tidak jelas. Sampai detik ini Biro Umum tidak pernah menerima baik secara tertulis atau telepon tentang ancaman bom," ujar Agustino di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).
Agustino sempat menerima telpon dari Kapolsek Gambir AKBP Ida Ketut Gahananta. Dalam pembicaraan tersebut, kedua belah pihak menyatakan tidak menerima ancaman bom dari pigak siapa pun.
"Saya tanya lagi apakah ada laporan intelijen dan lainnya, tapi beliau juga bilang sampai saat ini tidak ada ancaman," ucap Agustino.
Meski begitu, prosedur tetap keamanan di kantor Ahok memang diperketat. Hanya saja berkaitan dengan akan terselenggaranya Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Setiap orang yang masuk ke Balai Kota akan dilakukan pengecekkan barang-barang yang dibawanya, "Terkait intensitas politik hingga selesai pilkada nantinya," lanjut dia.
Sebelumnya Ketut membenarkan adanya teror melalui sambungan telepon, "Dalam bentuk telepon," ucapnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).
Ketut mengatakan pihaknya diinformasikan oleh Pengamanan Dalam Balai Kota adanya teror yang dilayangkan kepada kantor Ahok tersebut.
"Jadi ada informasi dari pengamanan dalam ada ancaman bom. Intel sudah berjalan," ucap Ketut.
Dia mengerahkan satu unit Gegana Polda Metro Jaya, sebanyak delapan personik. Dilakukan sterilisasi, kemudian dilangsungkan penyisiran.
"Sampai saat ini kita ngacu kepada sterilisasi terhadap ini," imbuhnya.