Sandiaga Uno Kritisi Sikap Pemprov DKI Jakarta soal Sopir Metro Mini
Bakal Calon Gubernur Sandiaga Uno menyerap aspirasi dari kalangan sopir Metromini saat menyambangi terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Sandiaga Uno menyerap aspirasi dari kalangan sopir Metromini saat menyambangi terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016).
Rusman (42), sopir sekaligus pemilik Metromini S75 mengatakan benci dengan Ahok yang hendak membuang Metromini ke laut.
"Kami benci sama Ahok yang mengatakan Metromini dibuang saja ke laut," kata rusman.
Rusman telah 12 tahun memiliki Metromini sekaligus menjadi sopir. Dia melihat, terdapat ketidakadilan dalam proses revitalisasi kendaraan umum, baik peremajaan maupun pengintegrasian.
"Yang pertama mengenai sosialisasi mengenai peremajaan belum dilakukan secara baik oleh Pemerintah. Sehingga, banyak dari kami yang belum siap," terangnya.
Kedua, lanjut Rusman, mengenai DP (down payment) dalam melakukan peremajaan yang harganya berkisar hingga Rp 500 juta.
"Sedangkan uang mukanya itu 20 persen dari harga. Jadi kami diminta Rp 120 juta untuk DP," katanya.
"Sekarang, duit segitu darimana?," keluhnya.
Sandiaga mengaku prihatin dengan masyarakat yang ingin ada keberpihakan Pemerintah terhadap rakyat kecil.
"Pemerintah harus berikan solusi terkait hal ini. Sejauh ini mereka minta kompensasi. Kalaupun mobilnya diambil, ya harus ada kompensasi bagi mereka," ucap Sandiaga.
Sandi melihat, bila Pemerintah tetap menjalankan kebijakan revitalisasi tanpa solusi, maka akan timbul pengangguran di masyarakat.
Dirinya menyarankan agar ada solusi konkret. Hal itu, agar nasib mereka mengalami pembinaan dari pemerintah.
"Yang sopir bisa diarahin jadi sopir kendaraan online. Sedangkan kernetnya bisa jadi sopir ojek online. Jadi mereka tidak nganggur," kata dia.
Semua pedagang kecil atau usaha kecil seperti usaha Metromini harus diajak bersama Pemprov DKI dalam membangun Jakarta.