TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan Lion Air tidak hanya melaporkan sejumlah oknum pilot yang telah merugikan perusahaannya pada pihak kepolisian, namun juga memecat belasan pilot terkait dengan sikap para pilot yang sudah tidak merepresentasikan perusahaan.

Head of Legal Corporate Lion Air Harris Arthur Heddar dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Lion Air, secara tegas mengatakan pihaknya telah memutuskan untuk memecat 14 pilot maskapainya yang 'berulah' lantaran melanggar peraturan perusahaan.

"Alasan pemberhentian secara tidak hormat bagi 14 orang pilot ini, karena yang bersangkutan itu telah melakukan pelanggaran peraturan perusahaan yang telah ditetapkan bersama," ujar Harris, dalam konferensi pers yang digelar di Lion Air Tower, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).

Ia pun membeberkan alasan pemecatan tersebut, mulai dari oknum pilot tidak memiliki sikap yang baik, hingga oknum tidak terima saat dibina oleh perusahaan.

"Diantaranya berkelakuan tidak baik, melawan perintah pimpinan, tidak melaksanakan tugas sesuai dengan schedule yang diberikan, juga termasuk telah melakukan pembinaan tetapi mereka tidak menerima," jelasnya.

Berdasar pada sejumlah faktor tersebut, pihaknya mengambil keputusan untuk memecat belasan oknum pilot.

"Maka dari itu, per hari ini, perusahaan mengambil tindakan pemberhentian secara tidak hormat kurang lebih 14 pilot penerbang," tegasnya.

Harris pun menambahkan, selain melakukan pemecatan, pihaknya turut melaporkan 14 oknum pilot pada Bareskrim untuk segera diproses secara hukum.

"Jadi, sekitar ada 14 yang tahap pertama, yang setelah diinvestigasi dan kini yang bersangkutan juga telah kami laporkan kepada pihak bareskrim," pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan pilot maskapai penerbangan Lion Air melakukan aksi mogok terbang pada Selasa (10/5/2016) pagi.

Aksi tersebut dipicu oleh ditahannya uang transport untuk para pilot yang seharusnya sudah diberikan pada minggu sebelumnya.