Sesalkan Pernyataan Mendikbud, Ini Alasan PKB Menentang Wacana Full Day School
Masih banyak sekolah yang tak layak sebagai lingkungan belajar, jangankan nyaman bahkan hanya sebagai tempat sekedar berkumpul pun sudah tidak aman.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyesalkan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir tentang masalah ajuran agar pelajar sehari penuh berada di sekolah.
"Saya mendapat banyak masukan dari daerah bahwa pernyataan Pak Muhadjir tentang full day school ini sangat tidak efektif untuk diterapkan di semua wilayah Indonesia, terutama di daerah", tegas Ketua Umum PKB H A Muhaimin Iskandar dalam rapat di kantor DPP PKB, Senin (8/8 2016).
Melalui keterangan yang masuk ke redaksi Tribunnews.com, Selasa (9/8/2016), Cak Imin menambahkan bahwa kebijakan itu kalau diterapkan akan membuat kejenuhan peserta didik, memisahkan mereka dari kehidupan sosial, mengurangi kualitas hubungan keluarga dan juga institusi Madrasah akan tidak berfungsi.
"PKB akan memperjuangkan keadilan dalam pendidikan demi pendidikan yang berkualitas. Jangan membebani anak-anak kita dan para guru secara berlebihan", tegas Cak Imin.
Sementara itu Wakil Ketua Fraksi PKB DPR RI, Maman Imanulhaq mengingatkan Mendikbud bahwa masih banyak sekolah yang tak layak sebagai lingkungan belajar, jangankan nyaman bahkan hanya sebagai tempat sekedar berkumpul pun sudah tidak aman.
Anggota DPR dari Dapil Jabar 9, Sumedang Majalengka Subang, ini meminta Mendikbud untuk lebih fokus melakukan validasi data dan rehabilitasi kondisi sekolah di banyak wilayah.
Apalagi daerah terpencil yang yang rusak, atap bocor, dinding retak, tak ada toilet, tak ada kantin untuk makan siang, tak ada ruang terbuka untuk bermain dan banyak realitas yang menyedihkan dan membahayakan.
Begitu pula soal kualitas, kuantitas dan disribusi guru yang tidak merata.
Maman menambahkan FPKB akan melakukan diskusi tentang pernyataan Mendikbud ini termasuk mengeksplorasi persoalan Pendidikan yang menyangkut nasib Guru, sarana pendidikan dan keterlibatan orang tua dan komunitas untuk ikut mendidik anak-anak secara lebih intensif. (*)