Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Teroris Batam Kini Ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua

"Akhir minggu kemarin mereka dibawa ke Jakarta, sekarang sudah di Jakarta dan ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua,"

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Lima Teroris Batam Kini Ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Kepala biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Agus Rianto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima teroris kelompok Batam akhirnya ditahan kepolisian.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan setelah selesai pengembangan dan penggeledahan di Batam‎, kelimanya langsung dibawa ke Jakarta.

"Akhir minggu kemarin mereka dibawa ke Jakarta, sekarang sudah di Jakarta dan ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua," kata Agus, Senin (15/8/2016).

Kata Agus dipulangkannya Muhammad Tegar Sucianto yang sebelumnya sempat ditangkap bersama kelompok teroris Batam dikarenakan tidak cukup bukti.

"Yang satu orang itu tidak cukup bukti, dia diamankan karena saat penangkapan dia bersama salah satu target," katanya.

Lanjut dia, hal tersebut bukan tindakan salah tangkap tetapi tidak cukup bukti.

Berita Rekomendasi

"Siapapun itu yang bersama target kami pasti ikut dibawa, diproses kalau tidak terbukti ya dipulangkan," katanya.

Untuk diketahui, ‎sebanyak enam terduga teroris diamankan Tim Densus 88, Jumat (5/8/2016) pagi di Batam, Kepulauan Riau.

Mereka adalah kelompok dari Katibah Gigih Rahmat atau Katbah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa (GRD).

Enam orang yang diamankan itu, ada yang berprofesi sebagai pegawai bank dan juga karyawan pabrik.

Mereka masing-masing Gigih Rahmat Dewa alias GRD (31), TS (46), ES (35), TR (21), HGY (20), dan MTS (19).

Dari keenam terduga itu, satu orang dipulangkan yakni Muhammad Tegar Sucianto (19).

Tegar dipulangkan kepada keluarganya karena tidak cukup bukti dan hanya dijadikan saksi bagi kelima terduga lainnya.

‎Keterlibatan kelompok Gigih Rahmat Dewa yakni‎ sebagai penampung dua suku Uighur yakni Doni yang dideportasi dan Ali yang tertangkap bersama Abu Musab di Bekasi.

Dimana Ali, dijemput tersangka bom bunuh diri Polresta surakarta, Nur Rohman dari Batam ke Bogor selanjutnya dititipkan kepada Abu Musab di Bekasi.

Selain itu, kelompok Gigih Rahmat Dewa juga menjadi fasilitator keberangkatan WNI yang hendak ke Suriah melalui Turki.

Bahkan ‎Gigih Rahmat Dewa juga menjadi penerima dan penyalur dana untuk kegiatan Radikalisme yang bersumber dari Bahrun Naim.

Tidak hanya itu, Gigih bersama dengan Bahrun juga berencana menyerang Singapura melalui Roket.

Namun, hingga kini barang bukti roket itu belum ditemukan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas