TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno menilai tidak ada lagi calon Gubernur DKI Jakarta yang unggul terlalu jauh dengan lainnya.

Hal itu menanggapi hasil survei yang diadakan Manilka Research and Consulting.

"Kita bisa melihat bahwa politik di Jakarta cair dan dinamis. Dimana hari ini tidak ada front runner atau unggul di depan dalam pemilihan gubernur," kata Sandiaga saat berbicara dalam rilis survei 'Mengukur Peluang Paket Cagub-Cawagub DKI Jakarta' di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (21/8/2016).

Kandidat calon gubernur DKI ini mengatakan rilis Manilka membuktikan kinerja incumbet dengan penantang berada dalam posisi yang sama.

Hal lainnya, Sandiaga menuturkan isu yang diangkat dirinya sejalan dengan keinginan masyarakat.

Contohnya, persoalan pengangguran serta harga sembako yang tinggi.

"Sekarang terbukti dan tervalidasi, bahwa masyarakat memilih masalah ini, yang dipandang mendesak untuk diselesaikan. Diharapkan pimpinan gubernur nanti bisa fokuskan hal ini," kata Sandiaga.

Tingkat popularitas Sandiaga menurut hasil survei tersebut sebesar 54,3 persen.

Menanggapi ha itu, Sandiaga mengaku harus kembali bekerja keras menjelang Pilkada 2017.

"Saya masih harus kerja lagi. Hari ini 12 titik. Popularitas sedikit diatas 54 persen. Tandanya 10 orang Jakarta yang kena saya hanya lima. Saya harus ke tempat padat penduduk," kata Sandiaga.

Survei yang dilakukan oleh Manilka Research dan Consulting itu, dilakukan 6 - 11 Agustus 2016 dengan 440 responden yang diambil di wilayah DKI Jakarta.

Dimana responden diambil secara acak dan dengan margin of error kurang lebih 4,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.