Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Mantan Anak Buah Daeng Azis yang Kini Bertani di Rusun Marunda

Tak pernah terbayang di benak Sukaryat bahwa dirinya akan menjadi seorang petani di Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Editor: Sanusi
zoom-in Kisah Mantan Anak Buah Daeng Azis yang Kini Bertani di Rusun Marunda
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Suasana di rumah susun (rusun) Marunda, Jakarta Utara, Jumat (22/2/2013). Pemprov DKI Jakarta saat ini berupaya menambah fasilitas dan pelayanan di rusun Marunda agar warga korban banjir di Muara Baru semakin banyak yang berminat pindah ke rusun. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak pernah terbayang di benak Sukaryat bahwa dirinya akan menjadi seorang petani di Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Keinginannya bertahan hidup, membuat salah satu warga gusuran Kalijodo ini banting stir menjadi seorang petani di Rusun Marunda.

Sukaryat, yang biasa dipanggil Bob, menceritakan awal dirinya menjadi petani karena kebingungannya untuk menafkahi istri dan dua orang anaknya. Saat rumahnya digusur Pemprov DKI Februari lalu dan pindah ke Rusun Marunda, dirinya tak tahu apa yang harus dilakukan.

Sebulan setelah direlokasi, tak ada pemasukan apapun untuk menafkahi keluarganya. Bob hanya mengandalkan tabungan saat bekerja di Kalijodo. Bob mengaku merupakan salah satu pesuruh penguasa Kalijodo, Abdul Azis alias Daeng Azis.

Saat putus asa itulah Bob tak sengaja melihat peluang untuk membantu keuangan keluarganya. Tepat di Blok A9, di mana Bob tinggal, terdapat banyak lahan kosong yang menurutnya siap untuk ditanami berbagai jenis tanaman.

Berbekal keahlian semasa di kampungnya di Serang, Banten, Bob lantas coba-coba untuk bertani. Modalnya, kata Bob, diajukan ke Dinas Pertanian Provinsi DKI. Dinas Pertanian merespon positif permintaan Bob.

Buktinya, tanaman jagung, pisang, singkong, kangkung, dan cabai kini memenuhi tanah di samping Blok A9.

Berita Rekomendasi

"Saya sudah jalan lima bulan, mumpung saya nggak ada kerjaan, saya ajukan dulu ke Dinas Pertanian. Semua kebun itu saya hajar (garap) semua," ujar Bob saat ditemui Kompas.com di Rusun Marunda, Selasa (23/8/2016).

Ia mengatakan, dari hasil berkebunnya itu sedikit demi sedikit kebutuhan keluarganya mulai tercukupi. Dalam seminggu, Bob mengaku bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan sayur sebesar Rp 300.000.

Uang tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

"Alhamduillah ada pemasukan, tadinya nggak ada sama sekali," ujar Bob.

Selain bertani, saat ini Bob juga sedang berusaha untuk membudidayakan ikan lele. Bekerjasama dengan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan DKI Jakarta, Bob mengaku akan diberikan 14.000 bibit lele oleh Dinas Perikanan.

Saat ini, ada lima kolam yang telah dibuat Bob. Fasilitas kolam senilai Rp 25 juta diakui Bob berasal dari bantuan Dinas Perikanan.

"Dua hari saya buat, dana Rp 25 juta isinya karpet dan kolam stainless steel, Alhamdulillah," ujar Bob.

Bob dan keluarganya berharap agar seluruh usahanya itu bisa berjalan sukses. Ia mengaku, meski rumah yang telah dihuninya di Kalijodo selama puluhan tahun telah digusur, Bob tak pernah mengeluh.

Kehidupan barunya di Rusun Marunda sebagai petani membuatnya lebih bersemangat untuk menjalani hidup.

"Selanjutnya saya hanya ingin bertani," ujar Bob.(David Oliver Purba)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas