Ahok: Banjir di Kemang Disebabkan Tembok Warga Jebol
Banjir yang terjadi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu malam, disebabkan jebolnya tembok rumah warga yang dibangun
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Banjir yang terjadi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/8/2016) malam, disebabkan jebolnya tembok rumah warga yang dibangun di atas bibir kali Krukut.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, banjir yang terjadi di tiga jalan, Jalan Kemang Raya, Jalan Kemang Utara, dan Jalan Kemang Dalam, disebabkan lima rumah warga yang temboknya dibangun persis di badan kali jebol.
Rumah tersebut berada di Jalan Kemang Selatan 8, 10, 12, Kemchick dan Hotel Pop Kemang.
"Kita paksa tutup rumah itu supaya airnya tidak lewat," ujar Ahok di Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (28/8/2016).
Upaya sementara yang dilakukan adalah memasang bronjong mengantikan tembok rumah warga. Pasalnya, hunian yang megganggu daerah aliran sungai memiliki sertifikat.
"Saya tidak mau persoalkan kenapa dulu orang bisa mendirikam di pinggir sungai, di Kemang, hingga bisa dapat sertifikat hak milik. Itu cerita lama lah," ujarnya.
Sementara itu Dinas Tata Air DKI Jakarta langsung melakukan upaya untuk menangani tembok rumah warga yang jebol di bantaran Kali Krukut, Kemang, Jakarta Selatan.
Kepala Dinas Tata Teguh Hendrawan menyayangkan dinding rumah warga yang dibangun persis di bibir kali.
Pasalnya, ucap Teguh, garis sepadan kali sepanjang 20 meter tidak boleh berdiri bangunan.
"Tapi mereka ada serifikat jadi tidak mungkin dibongkar, jadi sementara kita pasang brojong. turap kali kita rapikan dan alat berat kita sudah masuk rencananya mau normalisasi kali karena sedimen lumpur cukup tinggi," ucap Teguh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.