Pelaku Penyanderaan Dikenal Akrab dengan Warga, Mengaku Staf Khusus di Exxon Mobil
"Semua ruangan diperiksa termasuk ruangan kamar pribadinya," ujar Toto.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Toto Sulaksono, Ketua RT6/12, Penunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Tangerang menyaksikan penggeledahan yang dilakukan tim Jatanras Polda Metro Jaya di rumah AJ (Adi Jhon) salah satu terduga pelaku perampokan di rumah Pondok Indah Jakarta Selatan, Sabtu kemarin (3/9/2016).
Toto mengatakan polisi menyisir seluruh ruangan baik yang berAda di lantai satu ataupun dua rumah itu.
"Semua ruangan diperiksa termasuk ruangan kamar pribadinya," ujar Toto usai penggeldahan, Minggu (4/9/2016) hari ini.
Dari penggeledahan tersebut polisi membawa beberapa barang bukti dari kediaman AJ yang terletak di Jalan Mina Blok J10.
Selain itu sambil melakukan penggeledahan polisi kembali menginterogasi AJ.
"Setelah diperiksa, saya lihat dia kembali ditanya-tanya oleh polisi," paparnya.
Menurut Toto, AJ pindah ke lingkungannya sekitar tahun 2011 lalu.
Dalam KTP yang diserahkan ke sekretariat RT, AJ merupakan kelahiran 1978 dan berasal dari Padang, Sumatera Barat.
"Ngakunya dari Padang dan saya lihat KTP-nya juga dari Padang," paparnya.
Menurut Toto selama tinggal di wilayahnya, AJ tidak pernah membuat masalah.
Ia malah aktif dalam kegiatan olahraga yang rutin digelar di komplek perumahan.
"Dia aktif bulu tangkis, dan dia akrab dengan warga di sini," katanya.
AJ mengaku bekerja di PT Exxon Mobile.
Ia bekerja sebagai staf khusus direksi sehingga sehari-hari sering menggunakan pakaian safari.
Hampir setiap hari ia berangkat kerja sekitar jam 7 pagi dan pulang jam 9 malam.
"Mengakunya bekerja sebagai staf khusus di Exxon, saya tidak menanyakan detil waktu itu," katanya.
Hanya saja menutu Toto, kurang lebih satu bulan yang lalu, ia mendengar jika AJ sudah berhenti bekerja.
Namun ia tidak tahu alasannya berhenti bekerja.
"Sekitar bulan Juli dia sudah tidak bekerja lagi," pungkasnya.
Sementara itu banyak warga selama ini meduga jika AJ berprofesi sebagau tentara.
Cara berpakainnya dan perwakannya yang tegap membuat warga selama menduga AJ merupakan seorang prjaurit TNI.
"Kita menyangkanya selama ini dia tentara meskipun tidak pernah melihat dia pakai baju loreng," ujar salah seorang tetangga korban, Wandi.
Dugaan warga selama ini diperkuat dengan seringnya AJ memajang foto bergaya militer di akun profil BBM. AJ sering memasang foto sambil menenteng senjata.
"Kita kan ada grup bulu tangkis, khusus warga sini dan dia (AJ) sering berganti-ganti foto sambil menenteng senjata," paparnya.
Namun kabar mengenai AJ marupakan anggota militer dibantah Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Herianto.
Menurutnya ia bukan anggota TNI ataupun desersian militer.
"Tidak ada itu, jangan mentang mentang banyak atribut militer lalu langsung dikaitkan," katadia lokasi penggeledahan.
Pantauan Tribunnews.com AJ sendiri tergolong bukan keluarga tak mampu secara ekonomi.
Tampak saat penggeledahan dilakukan, terparkir di garasi rumahnya satu Nisan Juke abu dan Motot matic berwarna merah.
Terdapat lapangan tenis meja yang dilipat di dalam garasi. Berdasarkan penuturan warga selain mobil yang terparkir, AJ juga memiliki satu kendaraan Fortuner berwarna hitam.
Rumah AJ sendiri terdiri dari dua lantai. Rumah di dominasi warna merah.
Di dalam rumah banyak terpasang foto bernuansa militer.
Ada juga rak berisi buku. Berjejer lebih dari dua pasang sepatu pentofel di depan rumah.
Di Rumah tersebut AJ tinggal bersama istrinya yang masih kuliah di salah satu universitas Swasta terkenal di jakarta. Ia memiliki seorang putri yang usianya masih belia.