Partai Keadilan Sejahtera Godok Kader Internal
Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Triwisaksana mengaku pihaknya tengah menggodok calon gubernur dan wakil gubernur dari internal part
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Triwisaksana mengaku pihaknya tengah menggodok calon gubernur dan wakil gubernur dari internal partai.
Dalam waktu dekat ini, PKS akan mengumumkan salah satu calonnya.
"DPP inginnya kader yang menjadi gubernur ataupun wakil gubernur," katanya.
Meski tidak menutup kemungkinan ada calon dari luar partai, namun seluruh pengurus sepakat untuk memprioritaskan calon dari kalangan internal.
Sejauh ini, ada beberapa nama dari kalangan internal salah satu yang paling menonjol adalah Mohamad Idrus, kader PKS yang berasal dari pengusaha muda.
Menurutnya, PKS yang hanya memiliki 11 kursi sehingga pasti berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengikuti Pilkada. Partai Gerindra saat ini yang menjadi prioritas sebagai teman koalisi.
"Kita sudah berkomunikasi dengan parpol yang tergabung di koalisi kekeluargaan. Namun, utamanya adalah partai gerindra," tukasnya.
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menurut Wakil Sekjennya Daniel Djohan masih menunggu perkembangan. Sejauh ini DPW PKB DKI tampaknya sudah mengarahkan dukungan untuk Saefullah yang saat ini menjabat Sekda DKI.
"Betul kalau suara DPW seperti itu, tetapi DPP masih menunggu perkembangan," katanya.
Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) mengarahkan dukungannya ke calon gubernur, Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017.
Sikap tersebut ditunjukkan dengan datangnya kader partai berlambang matahari terbit tersebut ke markas Partai Gerindra.
Ketua Pemenangan Pemilu Bapilu PAN, Johan Musawa membenarkan adanya sikap kader PAN Jakarta untuk mendukung Sandiaga Uno.
Bahkan, dikatakan anggota DPRD Jakarta ini, beberapa kali pengurus PAN Jakarta di lima wilayah di DKI melakukan pertemuan dengan pimpinan Partai Gerindra Jakarta untuk membahas pemenangan Sandiga Uno.
"Saya melihat hal tersebut tidak melanggar aturan partai. Justru yang melanggar aturan partai adalah ketika ada kader PAN yang coba-coba melakukan pendekatan kepada petahana Ahok untuk kembali duduk sebagai Gubernur Jakarta," papar Johan, Kamis (8/9/2016).
Pasalnya, menurut Johan, kebijakan PAN dalam pelakasnaan Pilkada Jakarta sampai saat ini tidak berubah. Kebijakan PAN itu tidak lain adalah PAN akan mendukung calon gubernur Jakarta yang memang sudah mengikuti aturan main yang sudah ditetapkan partai.