Polisi Siap Selidiki Motif Pemasangan Bendera 'Desa China' di Pulau Pari
Mabes Polri telah memerintahkan Polda Metro menyelidiki soal pemasangan bendera dengan latar belakang merah
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri telah memerintahkan Polda Metro menyelidiki soal pemasangan bendera dengan latar belakang merah dan logo lima orang yang sedang melingkar warna kuning serta bertuliskan "JKT.Desa China' yang berkibar di bibir Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, Minggu (11/9/2016).
"Itu sedang diselidiki oleh Polda Metro, apa motifnya? Apakah hanya sekedar iseng saja? Itu bukan bendera China ya, hanya warnanya saja yang merah," ungkap Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Selasa (13/9/2016) usai memimpin acara kenaikan pangkat di Rupatama Mabes Polri.
Seperti diketahui, kejadian pemasangan bendera itu bermula saat 23 turis asal China, datang ke Pulau Pari. Para turis, saat tiba di Pulau Pari tidak menunjukkan gelagat mencurigakan.
Ketika mereka turun ke Pulau Pari, pengemudi kapal, Khatur Sulaiman (36) mengaku ke petugas tidak tahu jika ada bendera dan semacam spanduk yang ditaruh di atas kapal.
Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP John Weynart Hutagalung mengatakan Khatur sempat menegur para turis memasang bendera tapi tidak dihiraukan karena dari mereka tidak ada yang bisa bahasa Indonesia.
Selanjutnya saat hendak pindah ke pelabuhan lain, Khatur bersama Ketua Forum Peduli Pulau Pari, Ketua RW dan Ketua RT 1 langsung melapor ke Pospol Pulau Pari.
Menindaklanjuti laporan itu, kepolisian langsung mencopot bendera itu di depan para turis dan beberapa tokoh warga di Pulai Pari.
"Tidak ada unsur SARA saat dilakukan pengecekan dan pemeriksaan ke salah satu rombongan turis, Yun Xun (46)," tambah John Weynart Hutagalung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.