TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep), Lania Laosa menorehkan berbagai prestasi.

Selama satu periode, Lania menerima lima piagam penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPKRI), setiap tahun berturut-turut.

Menariknya, suami dari Ketua Umum Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak Indonesia (TRC-PAI), Naumi Lania ini juga dikenal getol dalam memperjuangkan korban kekerasan anak dan perempuan.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengapresiasi langkah Lania Laosa. Dalam hal memerangi kekerasan anak dan perempuan, pria asli Bangkep ini dikenal tegas tanpa pandang bulu.

“Dia memperjuangkan hak anak dan perempuan korban kekerasan, tak hanya di wilayahnya namun juga ke berbagai daerah di Indonesia. Sebut saja dalam kasus Angeline di Bali, Lania Laosa turut berpartisipasi juga. Kalau ada Lania lain di Indonesia, nasib anak korban kekerasan akan terakomodir dengan baik,” ungkap Arist saat dihubungi, Rabu (14/9).

Sementara itu, menyoal penganugerahan piagam penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, Arist punya pendapat tersendiri.

“Ini merupakan salah satu, Bupati yang patut dijadikan contoh dalam mengelola kepemimpinan sebagai Kepala Daerah yang notabe berada di pulau terpencil,”  tuturnya.

Arist beralasan, untuk mendapatkan anugrah WTP dari BPK RI tidak mudah, melainkan perlu kerja keras, dan memperlihatkan kinerja nyata dilapangan.

"Jadi tidak sembarang kepala daerah bisa mendapatkan penghargaan tersebut, apalagi bisa lima kali berturut-turut dalam satu periode menjabat,” selorohnya.

Karenanya, lanjut Arist, sosok pemimpin seperti Lania Laosa patut ditiru dan dijadikan contoh bagi sejumlah pemimpin lain di Indonesia.

“Saya Kira Lania Laosa merupakan sosok pemimpin amanah, peduli terhadap masyarakat di wilayahnya, peduli terhadap anak Indonesia. Semoga langkahnya bisa diikuti pemimpin lain,” jelasnya.