Di Mata Rizal Ramli, Ahok Itu 'Raja Gokil'
"Jadi cara-cara gokil ini, dia enggak peduli rakyat nangis-nangis digusur tentara dan polisi. Pengembang nyumbang supaya dia menang lagi," ujar Rizal.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, tegas-tegas menujukkan sikap berseberangannya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Saat hadir di acara diskusi Jakarta Menggugat di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Kamis (15/9/2016) Rizal Ramli mengkritik kebijakan penggusuran warga miskin oleh Ahok menjelang Pilkada DKI 2017.
"Kalau kita normal cara pikirnya, mau jadi gubernur kok ngegusur? Nanti dulu kek. Tapi yang pemikirannya memang apa ya, bahasanya...," ujar Rizal.
Ia tidak bisa menemukan kata-kata yang pas untuk menggambarkan pemikiran Ahok yang dimaksudnya.
Peserta diskusi langsung berteriak memberi usulan kata-kata kepada Rizal. "Stres, gila!" ujar mereka.
Namun, Rizal menolak menggunakan kata itu. Peserta diskusi lainnya terus memberikan usulan. "Gokil!" teriak seorang peserta lainnya.
Atas usulan ini, Rizal setuju. "Nah, itu dia, kita sebut gokil-lah," ujar Rizal.
Dalam acara itu, Rizal juga mengatakan, Ahok merupakan gubernur bagi pengembang. Rizal menilai Ahok melakukan pembongkaran itu demi kepentingan pengembang.
"Jadi cara-cara gokil ini, dia enggak peduli rakyat nangis-nangis digusur tentara dan polisi. Pengembang nyumbang supaya dia menang lagi," ujar Rizal.
Ia mengatakan, kehidupan di Jakarta saat ini sedang sulit. Menurut dia, warga Jakarta mengalami kesusahan, seperti dalam hal mencari pekerjaan, menghadapi kemacetan, serta banjir.
Namun, warga malah kerap dimarahi Ahok. Padahal, menurut Rizal, rakyat seharusnya dibuat senang oleh pemimpinnya.
Rizal pun mengajak peserta diskusi untuk bersama-sama menjadikan Ahok kalah dalam pilkada.
"Kalau gubernur tiap hari marahin rakyat, ini gokil banget ini. Saya sampaikan, kita gusur raja gokil di Jakarta!" ujar Rizal.
Hubungan Ahok dan Rizal Ramli terlihat renggang sejak masalah reklamasi Teluk jakarta mencuat.
Ketika masih menjabat sebagai menteri, Rizal pernah menghentikan proyek reklamasi di Pulau G dengan beberapa alasan.
Keputusan tersebut mengundang protes dari Ahok yang meminta Rizal mengeluarkan surat pemberhentian secara resmi.
Ahok pun berkirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo terkait pembatalan reklamasi Pulau G, Teluk Jakarta, itu.
Surat tersebut meminta kepastian hukum dari Jokowi dalam bentuk keputusan presiden.
Ahok menegaskan, pihaknya tidak mungkin membatalkan reklamasi hanya karena ucapan Rizal Ramli.
Sebab, acuan Pemprov DKI dalam memberikan izin reklamasi adalah keputusan presiden. Menurut dia, reklamasi Pulau G hanya bisa dihentikan berdasarkan keppres.
Terkait hal itu, Rizal Ramli sempat menyebut Ahok cengeng karena selalu mengadu kepada Jokowi atas permasalahannya.
"Esensinya, jangan cengenglah jadi orang. Masa segala macam mau diaduin sama Presiden," kata Rizal saat itu.
Padahal, menurut Rizal, hubungannya dengan Ahok dulu cukup dekat. Rizal pernah membantu Ahok untuk mengumpulkan KTP ketika Ahok ingin maju Pilkada DKI 2012.
Rizal membantu memperkenalkan Ahok kepada masyarakat Jakarta dulu. Namun, ketika itu KTP yang terkumpul hanya 100.000.
Jumlah itu jauh dari cukup untuk Ahok bisa maju melalui jalur independen. Pada akhirnya, Ahok pun jadi maju dengan diusung Partai Gerindra.
Penulis: Jessi Carina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.