Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awas, Ada Temuan 650.000 Potensi Pemilih Ganda di DP4 DKI Jakarta

"Jadi data kami di Dukcapil 7,5 juta. Itu ada lebih 650.000 lebih suara double namanya semua"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Awas, Ada Temuan 650.000 Potensi Pemilih Ganda di DP4 DKI Jakarta
KOMPAS IMAGES
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Mimah Susanti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Mimah Susanti mengadakan pertemuan di Balai Kota, Senin (19/9/2016).

Pada kesempatan itu, Mimah sempat melapor mengenai adanya temuan 650.000 potensi pemilih ganda yang tercatat dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).

Menurut Ahok, dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menyebutkan ada 7,5 juta orang yang terdata di DP4.

"Jadi data kami di Dukcapil 7,5 juta. Itu ada lebih 650.000 lebih suara double namanya semua," kata dia.

Ahok meyakini adanya 650.000 potensi pemilih ganda bukan kesalahan data Dukcapil. Namun, kesalahan Komisi Pemilihan Umum. Karena itu, ia berharap Bawaslu serius menindaklanjuti temuan itu.

"Apakah ada oknum yang gandain? Ini bukan kami lho. Ini dari KPU. Kenapa bukan oknum dari Pemprov DKI? Enggak mungkin dong yang ngisi DPTb (daftar pemilih tambahan) bukan kami," kata Ahok.

Saat ditemui secara terpisah, dalam pertemuan dengan Ahok, Mimah menyatakan pihaknya sempat  menyoroti penggunaan surat keterangan sementara pengganti KTP atau Suket. Ia menyebut di dalam Surat Edaran KPU Nomor 506, disebutkan bahwa pemilih bisa menggunakan KTP elektronik atau Suket untuk menggunakan hak pilihnya pada hari H kalau dia tidak terdaftar sebagai pemilih.

Berita Rekomendasi

Menurut Mimah, Suket diterbitkan oleh Dukcapil berdasarkan data dari Kelurahan. Kondisi ini yang disebutnya rawan kecurangan. Karena Bawaslu kesulitan mengawasi hingga ke tingkat kelurahan.

"Kami enggak bisa menjamin pada hari H, apakah memang benar itu surat dikeluarkan oleh kelurahan surat keterangan itu," ujar dia.

Mimah mengaku sudah menyarankan Ahok agar mendorong Disdukcapil DKI segera menyelesaikan perekaman e-KTP untuk penduduk yang belum terdata. Karena jika semua penduduk sudah memiliki e-KTP, maka tidak perlu ada lagi penggunaan Suket.

"Kami dorong Dukcapil supaya KTP elektronik diselesaikan semua penduduk DKI Jakarta, yang mempunyai hak pilih, dan diselesaikan Desember," kata Mimah.

Penulis: Alsadad Rudi

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas