Sandiaga-Anies Baswedan Diperkirakan Bakal jadi Lawan Berat Ahok-Djarot
Sosok pesaing Ahok itu mengarah pada pasangan Sanidaga Uno dan Anies Baswedan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanti lawan sepadan bagi pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat akan didukung dalam Pilkada mendatang.
Hal itulah yang tengah dinantikan publik.
Tribunnews.com mencoba memberikan sosok lawan tangguh bagi Ahok melalui analisa dan pandangan sejumlah pengamat Politik.
Sosok pesaing Ahok itu mengarah pada pasangan Sanidaga Uno dan Anies Baswedan.
"Kalau Sandiaga bisa berpasangan dengan Anies akan jadi lawan berat Ahok-Djarot," ujar pengamat politik dari Indonesian Parliamentary Center (IPC) Sulastio kepada Tribunnews.com, Rabu (21/9/2016).
Diluar pasangan itu, dia tidak melihat ada sosok yang mampu bersaing ketat dengan Ahok.
Hal senada juga diprediksi oleh Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan.
Bisa jadi pertarungan akan menjadi berat jika benar Sandiaga-Anies jadi diusung oleh Gerindra dan koalisi partai lainnya.
"Ada kemungkinan pasangan seperti Sandi-Anies, akan berujung pada head to head dengan Ahok," ujarnya kepada Tribunnews.com.
"Peluang menang Ahok makin besar, tapi peluang lawannya juga tetap masih terbuka. Lebih dari 50 persen pemilih baru akan memutuskan pilihannya ketika kampanye dimulai hingga hari H. Masih ada 44 persen pemilih yang pilihannya masih bisa berubah," katanya.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya juga melihat hal yang sama pada pasangan Sandi-Anies.
"Kalau nanti Sandiaga-Anies, ini akan jadi sangat menarik. Tidak akan mudah Ahok-Djarot melawan mereka," katanya saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Alasannya adalah Sandiaga mempunyai jaringan politik yang cukup kuat dengan diusung oleh Partai Gerindra yang notabene mempunyai kursi terbanyak kedua setelah PDIP di DPRD DKI Jakarta. Selain itu, ada pula dukungan partai lainnya.
Sementara Anies Baswedan yang merupakan mantan menteri Pendidkan Dasar dan Kebudayaan serta mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut mempunyai daya jual di kalangan anak muda.
Meski tidak secara serta merta mengambil pasar pasangan Ahok-Djarot, namun, kata Yunarto, keduanya mempunyai kekuatan yang hampir berimbang.
"Kalau berdasarkan dari berbagai macam survey, dua kekuatan ini berimbang, baik dari sisi politik, elektabilitas dan target market kampanye," ujarnya.
Head to head tersebut juga dinilai akan lebih menarik jika keduanya sama-sama beradu konsep untuk membangun Jakarta, sehingga, lanjutnya, pencerdasan politik bagi masyarakat akan terbangun dengan sendirinya.
Sebagaimana diketahui selain dari PDI-P, pasangan Ahok-Djarot juga didukung oleh Partai Golkar, Hanura dan Nasdem yang sudah terlebih dulu menyatakan dukungannya ke Ahok.
Dengan dukungan empat partai, pasangan ini mengantongi 52 kursi DPRD DKI. Sementara syarat untuk mendaftar ke KPU hanya 22 kursi.
Kini, tinggal Gerindra, Demokrat, PPP, PKB, PAN dan PKS yang belum mempunyai calon atau pun koalisi definitif untuk Pilkada DKI.
Dari keenam partai, tak ada satu pun yang mempunyai kursi cukup untjk mengusung calon sendiri.
Sementara pendaftaran melalui jalur parpol akan ditutup pada 23 September mendatang.