Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat CSIS Klaim Warga Jakarta Cinta Ahok karena Kinerjanya Bagus

Menurutnya hampir 75 persen warga Jakarta, yang saat ini telah memutuskan akan memilih Ahok, tidak akan mengubah sikapnya hingga ke bilik suara

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pengamat CSIS Klaim Warga Jakarta Cinta Ahok karena Kinerjanya Bagus
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berdoa bersama pasangan Basuki Tjahaja Purnama (ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat, di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (21/9/2016). Pasangan Ahok-Djarot mendaftarkan diri ke kantor KPU DKI Jakarta sebagai Cagub-Cawagub pada Pilkada DKI 2017 mendatang diusung oleh empat partai yaitu PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, dan Hanura. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat politik CSIS J Kristiadi menilai kemantapan warga Jakarta memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada Serentak Februari 2017 didasarkan pada pertimbangan kapasitas.

"Ketidakgoyahan pilihan pada Ahok-Djarot tersebut karena warga Jakarta puas dengan kinerjanya selama memimpin Jakarta, bukan terkait dengan primordial," kata Kristiadi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (25/9/2016).

Sebelumnya, Media Research Center (MRC) mengeluarkan release hasil survei yang dilakukan pada 23 sampai 24 September 2016, atau sehari setelah KPUD DKI menerima pendaftaran tiga pasang calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI.

Survei menunjukkan bahwa dari segi kekuatan pemilih atau mereka yang tidak akan mengalihkan pilihan ke bakal calon lain, Ahok-Djarot mendapat skor 71,6 persen.

Semenara itu, pasangan Anies-Sandiaga dan Agus Sylviana masing-masing mendapatkan 59,5 persen dan 53,5 persen.

"Menurut saya tingkat kemantapan pemilih Ahok itu sangat tinggi," kata Kristiadi.

Berita Rekomendasi

Menurutnya hampir 75 persen warga Jakarta, yang saat ini telah memutuskan akan memilih Ahok, tidak akan mengubah sikapnya hingga ke bilik suara pada Februari 2017.

"Golongan ini dapat dikatarogikan sebagai pasukan, 'pejah-gesang nderek Ahok' (hidup-mati ikut Ahok)," katanya.

Lebih lanjut menjawab pertanyaan mengapa publik Jakarta begitu mencintai Ahok-Djarot, Kristiadi mengaitkan dengan tingkat kepuasan.

"Coba kita tengok pelayanan di kantor kelurahan dan kecamatan, servis di rumah sakit umum daerah dan puskesmas, maka kita akan segera menemukan bukti bahwa terjadi peningkatan kinerja yang sangat luar biasa," katanya.

Semenara itu ketika ditanya tentang keberhasilan ketika memimpin Jakarta, 80,4 persen responden menilai berhasil.

Tiga poin lain yang dinilai menjadi hal positif dari Ahok adalah sikap tegas demi menegakkan kebenaran, kebijakan prorakyat dan memiliki komitmen memberantas korupsi di pemerintahnannya.

Menurut Kristiadi, temuan survei itu sekadar menabalkan persepsi publik bahwa Ahok adalah figur yang sudah behasil membangun Jakarta sebagaimana yang mereka inginkan.

"Saya kira mau dilihat dari sisi mana saja, seluruh indikator akan memperlihatkan kecenderungan yang positif. Karena itu, saya belum berani membayangkan, bagaimana jadinya jika Jakarta bukan dipimpin oleh seorang yang bernama Ahok," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas