Pernyataan Ini Bikin Ruhut Dibilang Netizen Pengecut dan 'Bandingkan' dengan Boy Sadikin
Beberapa netter bully Ruhut Sitompul gara-gara pernyataannya. Sosoknya makin mengemuka setelah nyatakan diri mendukung Ahok dan Djarot.
Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa netter bully Ruhut Sitompul gara-gara pernyataannya. Sosoknya makin mengemuka setelah nyatakan diri mendukung Ahok dan Djarot, Rabu (28/9/2016).
Ruhut Sitompul yang jelas-jelas berbeda dukungan dengan Partai Demokrat yang dinaunginya.
Desakan mundur tak menggoyahkan keyakinannya. Ruhut bahkan mengatakan kalau Partai Demokrat tak berani memecatnya.
Pernyataan ini memunculkan pro dan kontra.
Beberapa menghujat Ruhut melalui kolom komentar di berita berjudul, Ruhut: Kalau Mereka Berani Pecat Aku, Demokrat Akan Karam Jika Ahok Menang.
Beberapa komentar netter menggunakan kalimat-kalimat yang kasar untuk menghujat Ruhut Sitompul.
Lalu muncul desakan untuk mengundurkan diri.
"Tiru dong BOY SADIKIN.. itu baru politikus yg bener.." Tulis akun dengan nama Kaira Nania.
Hal senada disampaikan oleh akun dengan nama Joni Aldo, ia bahkan menulis dengan huruf kapital.
"TERNYATA ABANGKU ROHUT INI PENGECUT JGA GAK TAUANYA....KELIHATANNYA KALO BICARA DAN PENAMPILANNYA SEPERTI ORANG PINTER DAN BERANI NGAMBIL RESIKO TERNYATA ....PENGECUTTT...TIDAAK SEPERTI BOY SADIKIN YG BERNAI MENGUNDURKAN DIRI DARI PDIP KARENA GAK MAU MENDUKUNG AHOK.....TERNYATA ROHUT AYAM KAMPUNG...."
Boy Sadikin merupakan politisi PDIP yang langsung mengundurkan diri setelah tahu PDIP mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Djarot Syaiful Hidayat di Pilgub DKI Jakarta.
Sementara Ruhut yang merupakan kader Partai Demokrat enggan untuk mundur bahkan menantang Partai Demokrat yang tak berani memecatnya.
Seperti diketahui Partai Demokrat mengusung Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni menjadi rival petahana Ahok-Djarot.
Bilang Demokrat akan karam
Seperti dilaporkan oleh reporter Tribunnews, Ferdinand Waskita, Ruhut mengatakan kalau Partai demokrat tak berani memecatnya meski terang-terangan dukung Ahok.
Menurut Ruhut hal terkait pada elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu.
"Ini semua bentuk dari pada ketakutan dan kalau aku mereka berani pecat ya partainya akan karam kalau Ahok menang," kata Ruhut ketika dihubungi, Rabu (28/9/2016).
Ia mencontohkan saat Demokrat mendukung pasangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014.
Ruhut tetap mendukung Joko Widodo yang akhirnya terpilih sebagai Presiden ke-7 RI.
Ruhut mengaku dirinya tidak dipecat melainkan diberi posisi di DPP Demokrat
"SBY lihat kehebatan aku setelah aku dibilang minta aku dipecat, tapi malah aku jadi Polhukam partai," kata Anggota Komisi III DPR itu.
Ia kembali mencontohkan saat dicopot sebagai koordinator juru bicara Demokrat.
Posisi itu kemudian dipegang langsung Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Artinya enggak ada yang mampu sebagai juru bicara selain Ruhut Sitompul. Jadi Pak SBY, bapak demokrasi yang lain beda dengan yang lain-lain ini yang ingin saya mundur," tuturnya.
Sebelumnya, Ibas memberikan pernyataan mengenai sikap kader yang mendukung calon selain Agus-Sylvi.
Ibas berpendapat wajar saja kader berpendapat lain jika keputusan politik belum diambil internal partai.
"Tetapi ketika keputusan berjenjang, akuntabel, transparan sudah diambil, maka sejak itulah semua kader harus berjuang bersama, bersatu untuk mensukseskan keputusan tersebut, begitulah etika politiknya," katanya.
Namun demikian, Ibas mempersilahkan kader yang berbeda pandangan mengambil sikap tegas untuk mengundurkan diri atau menempuh jalan lain.
"Namun, saya yakin kecintaan saudara Ruhut yang telah berjuang dan menjadi bagian dalam membesarkan Partai Demokrat tidak pernah pudar pada partai yang disayanginya," kata Ibas. (*)