Sandiaga Tinggalkan PRSI Agar Tak Tersandera
"Jangan sampai tersandera karena kehadiran saya. Karena itu saya secara legowo memajukan munas PRSI,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) bisa tersandera jika Sanndiaga Uno tidak mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum.
Padahal organisasi tersebut masih harus menghadapi Sea Games dan Asian Games dalam waktu dekat.
Karena itu Sanndiaga memutuskan untuk mundur.
Kepada wartawan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2016), Sandiaga mengaku khawatir PRSI akan dikatikan dengan politik.
Hal tersebut mengingat dirinya sedang mempersiapkan diri mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
"Jangan sampai tersandera karena kehadiran saya. Karena itu saya secara legowo memajukan munas PRSI," ujarnya.
Musyawarah Nasional (Munas) yang sedianya digelar 2017 mendatang dipercepat pagelarannya, sehingga Sandiaga bisa menanggalkan jabatan Ketua Umum.
Dalam munas yang digelar Jumat (30/9/2016) malam, terpilih Anindya Bakrie, menggantikan Sandiaga sebagai Ketua Umum.
"Alhadulillah mas Anindya Bakrie sudah terpilih kemarin," katanya.
Sandiaga mengaku tidak mau kegiatan olahraga renang dikaitkan dengan urusan politik.
Kader Partai Gerindra itu berharap di cabang olahraga lain juga bisa diterapkan hal yang sama, sehingga prestasi olahrga Indonesia bisa maju karena dibina dengan tepat.