Pemerintah Provinsi DKI Gandeng Sejumlah Bank Jalankan Program Kartu Jakarta One
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjelaskan mengenai program kartu Jakarta One yang akan di luncurkan 2017 mendatang.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjelaskan mengenai program kartu Jakarta One yang akan di luncurkan 2017 mendatang.
"Jakarta One itu (tahun) 2017 ya dan kita akan gandeng beberapa bank," ujar Djarot di Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama), Jalan Hang Lekir, Jakarta Selatan, Sabtu (8/10/2016).
Ia mengakui program tersebut konsep awalnya dari Bank DKI.
Namun, tahun depan Jakarta One tidak hanya dimonopoli bank milik Provinsi DKI jakarta tersebut.
"Saya bilang itu dulu konsepnya Bank DKI, tapi itu kan nggak boleh, namanya monopoli," jelasnya.
Djarot menambahkan, program tersebut akan melibatkan sejumlah bank milik pemerintah maupun swasta.
Kerjasama yang dibangun dengan sejumlah bank bertujuan agar memudahkan akses warga DKI.
"Makanya kita ganti, jadi beberapa bank baik swasta maupun nasional, sehingga mudah diakses warga Jakarta," katanya.
Menghemat Penggunaan Kartu
Kartu Jakarta One ke depan akan menjadi 'kartu sakti' bagi warga DKI.
Kartu tersebut akan memuat program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
"Makanya kartu lainnya dijadikan satu nantinya karena sudah nggak berlaku lagi," ucap Djarot.
Kartu Jakarta One merupakan terobosan agar seluruh program Pemprov DKI terafiliasi dalam satu kartu.
Dengan begitu, warga ibu kota bisa secara efisien menggunakan satu kartu saja.
"Misalnya punya KJP, itu jadi satu bisa dimana pun. KJS jadi satu, misalnya untuk subsidi pangan dijadikan satu, kita nggak perlu banyak kartu," ucapnya.
Selain itu, kartu sakti tersebut nantinya bisa digubakan untuk menggunakan Bus TransJakarta.
"Termasuk untuk naik Transjakarta, parkir," ucapnya.