Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan dana sebesar Rp 65 juta untuk merapikan taman di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, karena adanya aksi demonstrasi yang berlangsung Jumat, pekan lalu. 

Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta telah memperbaiki taman yang rusak di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Terdapat tiga jenis taman yang rusak, yakni costus, ararea, dan sabang dara.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tak mempermasalahkan rusaknya taman.

Meski dana yang digelontorkan tidak sedikit untuk memperbaiki taman seluas 300 meter persegi itu.

"Ampunilah mereka yang tidak tahu, apa yang dia perbuat," ucap Ahok, yang ditimpali, "Ya dimaafkan lah, biasa orang," ujar Djarot.

"Karena mereka tidak tahu, apa yang mereka perbuat soalnya," saut Ahok.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin mengatakan, perbaikan taman, seharusnya selesai pada hari ini.

Sebab, pihaknya memiliki bibit tanaman yang tersedia, sehingga bisa langsung ditanam kembali.

"Luasnya sekitar 300 meter persegi, (dana) sekitar Rp65 juta," ujar Djafar.

Jumat (14/10/2016) lalu, sejumlah organisasi masyarakat melangsungkan "Aksi Akbar Tangkap Ahok". Aksi demonstrasi itu diikuti puluhan ormas, termasuk Front Pembela Islam, Forum Betawi Rempug, Gerakan Masyarat Jakarta, dan ormas-ormas lainnya.

Unjuk rasa diikuti ribuan massa. Mereka menuntut penuntasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Unjuk rasa yang berakhir damai itu, menyisakan kerusakan taman. Tanaman yang tumbuh di taman patah dan mati karena terinjak-injak kaki massa pendemo.