Ahok Bantah Ingin Raih Simpati Pedagang Kaki Lima Jelang Pilkada
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah kebijakannya memperbolehkan pedagang kaki lima berjualan di halaman gedung pemerintah.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah kebijakannya memperbolehkan pedagang kaki lima berjualan di halaman gedung pemerintah untuk mendapat simpati.
Hal tersebut dinilai untuk merebut hati para pedagang agar memberikan suara kepada Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Enggak. Dari dulu juga kita suruh masuk," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2016).
Ahok menjelaskan, bila memang untuk kepentingan politik, dia tidak mungkin mengusir pedagang kaki lima yang berjualan di atas saluran air dan menghalangi arus lalu lintas.
"Kalau ngalangin saluran air dan jalan saya gusur. Tidak ada urusan Pilkada," ucap Ahok.
Ahok mengatakan, setiap gedung pemerintahan boleh digunakan untuk berjualan.
Hal itu agar pedagang yang membuat macet bisa diminamilisir.
Ahok berkaca dari pedagang nasi goreng di Jalan Kebon Sirih yang parkirnya membuat macet jalanan sekitar.
"Nanti diatur, kita suruh bagian umumnya atur aja," kata Ahok.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.