Penikaman Tiga Polisi, Sultan Mengaku Hanya Ingin Rebut Pistol untuk Tujuan Ini
Dalam rekaman video yang beredar, ditengarai setelah Sultan dilumpuhkan, pemuda ini mengaku hanya mengincar pistol.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Robertus Rimawan
"Dari aksinya ini, memang patut diduga pelaku ada hubungan dengan jaringan teroris. Perbuatannya ini sudah masuk dalam aksi teror," tegas Boy Rafli.
Kronologi kejadian
Kejadian tersebut bermula saat Kompol Effendi bersama dengan Iptu Bambang, dan Bripka Sukardi, tengah berada di Pos Lalu Lintas Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota.
Tiba-tiba, SA menyerang ketiganya secara membabi buta dengan menggunakan sebilah golok.
"Dia juga melempar (benda dengan) sumbu menyerupai bahan peledak sebanyak dua batang," ucapnya.
Setelah melakukan penyerangan, akhirnya SA dapat dilumpuhkan dengan ditembak sebanyak tiga kali pada bagian pahanya. Setelah dilumpuhkan, SA dilarikan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dirawat.
Kompol Effendi juga langsung dibawa ke RS Siloam karena mendapat luka tusuk di torak jantungnya.
Iptu Bambang dibawa ke RSUD Tangerang karena luka tusuk di dada dan bagian kiri punggung.
Sementara itu, Bripka Sukardi mengalami luka di punggung dan lengan tangan kanannya.
Dari tangan SA, polisi mendapatkan barang bukti berupa sebilah pisau, sebilah badik, dua benda yang diduga bom pipa yang terletak di pinggir jalan, satu tas warna hitam, satu sorban warna putih, satu stiker yang tertempel di Pos Polisi. (*)