Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Serang Polisi, Sultan Sempat Terlibat Adu Mulut Usai Tempel Stiker ISIS

Sebelum menyerang secara membabi-buta, Sultan Aziansyah (21) ternyata sempat terlibat adu mulut terlebih dahulu dengan petugas polisi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sebelum Serang Polisi, Sultan Sempat Terlibat Adu Mulut Usai Tempel Stiker ISIS
TRIBUN/IRWAN RISMAWAN
Tanda ISIS ditempelkan di pos Polisi yang menjadi lokasi penyerangan dengan senjata tajam terhadap anggota Kepolisian di Cikokol, Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2016). Seorang pelaku teror melakukan penusukan terhadap Kapolsek Tangerang dan dua anggota satlantas Polres Tangerang yang sedang bertugas. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum menyerang secara membabi-buta, Sultan Aziansyah (21) ternyata sempat terlibat adu mulut terlebih dahulu dengan petugas polisi.

Cekcok tersebut dikarenakan Sultan menempelkan stiker pada dinding pos polisi yang belakangan diketahui simbol ISIS.

Hal itu dituturkan Khamid pedagang minuman di kawasan komplek pendidikan Cikokol, Tangerang, Kamis (20/10/2016).

"Awalnya dia naik motor gitu, terus turun di dekat pos polisi, lalu nempelin sesuatu," katanya kepada Tribunnews.com.

Petugas yang berada di dalam pos kemudian menanyakan maksud Sultan menempelkan stiker.

Selain itu menurut Khamid petugas juga tampak menanyakan identitas pelaku.

Berita Rekomendasi

"Waktu ditanya gitu‎, tiba-tiba nyerang ke polisi," katanya.

Seorang petugas menurut Khamid tampak mencoba menenangkan Sultan dengan menurunkan kedua tangannya ke bawah.

Entah kenapa, menurut Khamid, tidak lama berselang terdengar letusan sebanyak tiga kali.

"Saya kaget waktu mendengar itu dan tidak berani mendekat, apalagi orang yang ditembak tersebut terlihat masih bergerak," katanya.

Saksi lain, Wildan yang berprofesi sebagai tukang ojek mengatakan tidak menyangka akan ada penyerangan di Pos polisi.

Ia menyangka pelaku yang ditembak tersebut mendekati pos polisi untuk menanyakan jalan.

"Saya juga kaget, kirain mau nanya jalan terus ditanya surat-surat akhirnya berantem," katanya di lokasi.

‎Ia baru mengetahui jika orang yang menyerang polisi tersebut hendak bertindak jahat, setelah terdengar bunyi tembakan.

"Waktu ada bunyi tembakan, saya langsung mikir, jika orang itu mau mencelakai polisi," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun, dari tiga orang yang berada di dalam pos polisi tersebut.

Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Bripka Sukardi yang pertama kali diserang.

Tidak lama berselang, Kapolsek Tangerang Kompol Effendi ikut diserang lantaran mencoba menangani amukan Sultan.

Akibat penyerangan itu, ketiga petugas mengalami luka tusuk.

Iptu Bambang haryadi mengalami luka tusuk di dada dan punggung,.

Bripka Sukardi mengalami luka di punggung dan tangan, serta Kompol Effendi mengalami luka tusuk di bagian dada.

Dari tangan pelaku sejumlah barang bukti diamankan.

Diantaranya satu buah senjata tajam jenis Pisau, satu senjata tajam jenis badik bersama sarungnya, dua buah benda yang diduga bom pipa, satu tas warna hitam, satu sorban putih, dan satu stiker.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas