Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Din Syamsuddin Minta Umat Muslim Tenang dan Jangan Mudah Terprovokasi

Dia meyakini, Polri akan tetap memproses Ahok sesuai dengan hukum yang berlaku.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Din Syamsuddin Minta Umat Muslim Tenang dan Jangan Mudah Terprovokasi
Tribunnews.com/Andri Malau
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau dikenal dengan Din Syamsuddin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin berharap agar umat muslim tidak terprovokasi terkait polemik penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Untuk itu Din meminta, agar umat menahan diri dan menyerahkan proses penegakan hukum kepada Polri.

"Ahok yang dituduh terkait penistaan agama. Tapi yang bersangkutan sudah meminta maaf. Jangan dipolitisasi. Justru kita sebagai orang Islam kalau dia sudah meminta maaf, ya baiknya kita maafkan. Yang penting jangan diulang lagi," kata Din Syamsuddin kepada wartawan di Jakarta, Minggu (23/10/2016).

Menurutnya, ucapan Ahok memang cukup provokatif. Namun umat muslim harus melihat bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk saling memaafkan.

"Memang ucapan itu bisa dianggap sebagai kekerasan verbal dalam kata-kata. Tapi sebagai umat muslim tidak boleh membalas dengan kekerasan. Apalagi kekerasan dibalas kekerasan bisa menimbulkan kekisruhan sosial," katanya.

Untuk itu Din meminta agar masyarakat menyerahkan proses hukum kepada Polri. Dia meyakini, Polri akan tetap memproses Ahok sesuai dengan hukum yang berlaku.

Berita Rekomendasi

"Dengan demikian selesai masalah tidak perlu ribut-ribut. Tidak perlu ada pengerahan massa. Tidak perlu memaksakan kehendak. Kita berdamai saja. Karena apa? Karena kita adalah majemuk yang berbangsa dan negara," kata Din.

Soal aksi demonstrasi akbar yang menyasar Ahok, Din menyerahkannya kepada masyarakat. Dia menilai, hal tersebut merupakan hak masyarakat menyampaikan aspiranya. Namun dia menegaskan, aksi demonstrasi tidak mengedepankan kekerasan.

"Saya minta, sampaikan pendapat dalam alam demokrasi. Cuma tidak boleh anarkis. Jangan. Saya juga meminta masyarakat jangan terprovokasi. Jangan mudah dihasut. Hati-hati bisa jadi ada pelaku provokator. Sebaiknya persoalan ini jangan dikaitkan dengan pilkada apalagi kasus Ahok. Jangan dipolitisasi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas