Djarot Maunya Nomor Urut 4
"Kalau memang tidak wajib datang, kami akan tetep kerja konsentrasi lakukan tugas-tugas kita di kantor. Kerjaan sangat numpuk kalau perlu dilembur"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi hari penetapan dan pengundian nomor urut cagub-cawagub DKI.
Dia bahkan berniat tidak hadir jika diperbolehkan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.
"Kalau memang tidak wajib datang, kami akan tetep kerja konsentrasi lakukan tugas-tugas kita di kantor. Kerjaan sangat numpuk kalau perlu dilembur," ujar Djarot di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Minggu (23/10/2016).
Djarot mengatakan, tim pemenangan akan mewakili dia jika diperbolehkan KPU DKI.
Namun, jika KPUD DKI menetapkan pasangan cagub dan cawagub harus ikut, maka dia akan datang ke KPU DKI besok.
"Kalau itu wajib karena pasangan calon akan mengambil nomor. Itu tidak bisa diwakilkan," ujar Djarot.
Mengenai nomor berapa yang dia inginkan, Djarot mengatakan bahwa semua nomor memiliki makna masing-masing. Dia tidak keberatan mendapatkan nomor urut berapa pun.
"Tapi kalau mauku sih nomor 4, karena aku anak nomor papat. Saya 7 bersaudara, saya anak nomor 4. Tapi kan di sini enggak ada nomor urut 4 he-he-he," ujar Djarot.
Pada Pilkada DKI 2017, Djarot akan mendampingi Ahok sebagai calon wakil gubernur.
Pesaingnya ada dua pasang, yaitu Anies Baswedan-Sandiaga Uno serta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Pengundian nomor urut pasangan cagub dan cawagub DKI dijadwalkan pada 25 Oktober 2016, atau sehari setelah penetapan calon.
Penulis: Jessi Carina