Seorang Guru Tewas Disambar Kereta Api
"Korban beserta sepeda motornya Suzuki Spin B 6017 TMH terpental sejauh belasan meter,"
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akibat menerobos pintu perlintasan kereta api, seorang pengendara motor tewas tersambar kereta, Kamis (27/10/2016).
Korban Harapan Habinsaran (51) yang merupakan guru SMA swasta di Bekasi Utara, Kota Bekasi tersebut sempat terpental sejauh belasan meter dari lokasi kejadian.
Peristiwa mengerikan itu terjadi di perlintasan kereta daerah Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Saat itu, Harapan menerobos pintu dari arah selatan ke utara.
Tak disangka, kereta Jawa dari arah barat ke timur melintas di lokasi.
"Korban beserta sepeda motornya Suzuki Spin B 6017 TMH terpental sejauh belasan meter," kata Yudi (37) seorang warga yang melihat kejadian tersebut.
Yudi mengungkapkan, korban merupakan seorang guru lepas yang menyambi sebagai tukang ojek di dekat Kantor Departemen Sosial, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Bahkan sebelum tersambar kereta, korban sempat bermain catur dengannya.
"Tadi habis main catur dengan saya di dekat lokasi. Terus dia pamit mau ambil penumpang, eh nggak tahunya kecelakaan," ujar Yudi.
"Kita aja kaget melihatnya dan tidak sempat menghalaunya," tambahnya.
Yudi melanjutkan, akibat tertabrak kereta, korban nyaris tak dapat dikenali karena tubuh dan kepalanya hancur.
Bahkan sepeda motornya mengalami kerusakan yang sangat parah.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Iptu Evi Fatna mengatakan, korban diduga sengaja menerobos perlintasan tersebut.
Padahal, di saat bersamaan kereta sedang melintas dari arah Jakarta menuju Cikampek.
"Berdasarkan saksi di lapangan, korban terlihat bergesa-gesa hingga nekat menerobos pintu perlintasan. Secara bersamaan, kereta melintas dan korban tertabrak," kata Evi.
Petugas yang mengetahui kejadian itu, kata Evi, langsung datang ke lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi guna kepentingan penyidikan.
"Kasusnya ditangani oleh Unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi," ujar Evi.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri