Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aqil Siradj Minta Warga NU Tenangkan Suasana Jelang Unjuk Rasa 4 November

PBNU juga melarang penggunaan atribut dan simbol PBNU untuk kepentingan di luar keputusan Jamiyyah NU yang telah disepakati.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Aqil Siradj Minta Warga NU Tenangkan Suasana Jelang Unjuk Rasa 4 November
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PBNU, Said Aqil Siradj, meminta kepada seluruh warga dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) untuk tetap menjaga perdamaian menjelang kampanye Pilkada dan tidak turut memanasi suasana.

"Warga dan pengurus NU saya minta untuk menenangkan situasi dan menjaga suasana agar tetap aman dan kondusif. Jangan ikut menghasut dan memperkeruh suasana," kata Said Aqil dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Selain itu, PBNU juga melarang penggunaan atribut dan simbol PBNU untuk kepentingan di luar keputusan Jamiyyah NU yang telah disepakati.

Baca: Ketua PBNU: Ahok Menyinggung Umat Islam, Minta Maaf Kita Maafkan, Tapi Proses Hukum Berlaku

Baca: Demo Besar-besaran 4 November Protes Ahok, Ini Imbauan Ketua PBNU

Baca: Fadli Zon Akan Ikut Demo Akbar 4 November 2016

Mengenai adanya unjuk rasa besar-besar pada Jumat (4/11/2016), PBNU meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan tindakan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, serta tetap menggunakan asas praduga tidak bersalah.

Berita Rekomendasi

"Upaya ini harus tetap dilakukan, guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan," tambahnya.

PBNU juga mengimbau kepada seluruh pihak yang berunjuk rasa agar tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan para pengguna jalan lain.

"Mari tengadahkan tangan dan berdoa agar Indonesia selalu diberikan kesejukan dan kedamaian dalam perlindungan Allah SWT," tutup Aqil.

Mengenai rencana aksi itu, sebanyak 8.000 personil gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP akan dikerahkan mengamankan aksi unjuk rasa 'Bela Islam II' di Balai Kota dan kantor Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/11/2016).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan, mengatakan aparat keamanan berupaya maksimal untuk mengamankan aksi unjuk rasa itu.

Ini dilakukan sebagai upaya mengantispasi hal tak diinginkan.

"Tanggal 4, kami maksimal. Kemungkinan massa jauh lebih besar. Dan mudah-mudahan berjalan lancar," ujar Iriawan, kepada wartawan, Jumat (28/10/2016).

Untuk mengantisipasi terjadi aksi anarkis, kata dia, pihak berwenang akan berdiskusi dengan perwakilan organisasi masyarakat. Salah satu ormas tersebut adalah FPI (Front Pembela Islam).

Secara langsung, iriawan mengaku telah berkomunikasi dengan Habib Rieziq, perwakilan FPI. Dia meminta kepada Rieziq supaya dapat memimpin aksi unjuk rasa supaya masyarakat tenang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas