Enggan Tambah Pengamanan, Ahok: Ngapain, Mau Ngajak Berantem?
Ahok mengaku enggan mempermasalahkannya. Ia memilih untuk tetap menyapa warga.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menegaskan, tidak akan menambah personel pengamanan, meskipun kerap mendapat penolakan dari warga ketika blusukan.
"Tambah (pengamanan) mau ngapain? Mau ngajak berantem?" kata Ahok, di Mapolsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).
Saat blusukan di di Rawa Belong, Jakarta Barat, hari ini, Ahok dihadang sekelompok warga.
Terkait penolakan ini, Ahok mengaku enggan mempermasalahkannya. Ia memilih untuk tetap menyapa warga.
"Apa yang mau diamanin? Mau ngamanin bagaimana? Makanya saya ngalah jalan saja ketemu masyarakat," kata Ahok.
Ada sekitar 6 ajudan yang berasal dari polisi dan melekat pada Ahok.
Untuk pengamanan, setiap calon gubernur dikawal 20 hingga 30 polisi.
Ahok hanya sekitar 15 menit blusukan menyapa warga di Rawa Belong.
Saat Ahok blusukan, sekelompok warga menolak kedatangannya.
Mereka berteriak dan membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap Ahok.
Mereka sempat mengejar Ahok sebelum diamankan personel kepolisian.
Ahok beserta rombongan dievakuasi menggunakan Mikrolet M24 ke Mapolsek Kebon Jeruk.
Awalnya, Ahok berencana mengunjungi Kali Sekretaris. Namun, karena peristiwa tersebut, agenda itu dibatalkan.(Kurnia Sari Aziza)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.