Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua RT Dayat Kena Bogem Saat Ahok Blusukan

Tak berselang lama, segerombolan orang berlari dari kejauhan seraya berteriak, "Mana Ahok?".

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ketua RT Dayat Kena Bogem Saat Ahok Blusukan
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di sekitar Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua RT 01, RW 07 bernama Dayat menjadi aksi amuk massa yang menolak kedatangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Dayat terkena pukulan dari seorang massa dari puluhan massa yang menolak kedatangan Ahok.

Demikian diceritakan oleh Andre, warga setempat yang berada di samping Dayat.

Saat itu, Ahok sudah dievakuasi oleh pihak kepolisian.

"Saya mau ngambil motor di parkiran. Tiba-tiba mereka lewat, yang menolak, tahu-tahu langsung diteriakin kafir-kafir. RT-nya diteriakin," cerita Ade di Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Ade mengatakan, pelaku bukan warga setempat.

Sebab, beberapa warga yang tinggal di Jalan Ayub berinisiatif untuk melerai pemukulan.

Berita Rekomendasi

"Dayat lagi di visum di Rumah Sakit Siloam. Yang dipukul pelipis kanan. Yang mukul anak-anak muda," kata Ade.

Sebelumnya, puluhan massa berlari mengejar Ahok di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Ahok yang tiba sekitar pukul 16.00, hendak blusukan.

Ahok turun mobil, kemudian sempat blusukan dan menyapa seorang warga yang berjualan baso, "Ini bikin sendiri ya bu?" kata Ahok.

"Iya Pak, foto dulu Pak, jarang-jarang ke sini," ucap ibu penjual baso.

Setelah menyapa dan bersalaman dengan warga, Ahok yang mengenakan kemeja kotak-kotak merah masuk gang di Jalan Ayub, gang sempit yang lebarnya hanya 2 meter.

Awalnya, warga masih menyambut hangat kedatangan Ahok.

Tak berselang lama, segerombolan orang berlari dari kejauhan seraya berteriak, "Mana Ahok?".

Massa sekitar puluhan itu, menolak dan berlari mengejar Ahok, bersama lima ajudan dan beberapa tim suksesnya.

Rombongan Ahok berjalan cepat dengan kawalan dari pihak kepolisian

Puluhan warga yang menolak kedatangan Ahok membawa spanduk bertuliskan Ahok penista agama, dia dajal.

"Kita ini semua saudara jangan coba mengorbankan umat Islam pak polisi. Ini kampung orang islam," kata Habib Idrus Al-Ashi di Jalan Ayub.

Lelaki yang menggunakan pakaian berwarna putih dan peci putih ini terlihat tidak terima ketika petugas kepolisian yang mengawal kampanye Ahok menghalang-halangi.

"Kita enggak terima kampung kita di masuk penistra agama. Kita nggak mau cari ribut tolong pak polisi bisa usir Ahok. Takbir," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas