Insiden Pengusiran di Rawa Belong, Merry Bilang Ahok Tak Kapok dan Malah Semangat
Setelah terjadi penolakan, ucap Merry, ternyata Ahok tidak kapok. Bahkan, Ahok makin semangat untuk berkampanye
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Sukses Ahok-Djarot telah mengimbau Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk membatalkan blusukan ke Rawa Belong, Jakarta Barat, satu di antara wilayah yang mendapat penolakan warga.
Ahok sempat dikejar puluhan warga di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta Barat, pada Rabu (2/11/2016) lalu. Kondisi blusukan tidak kondusif sehingga Ahok harus dievakuasi ke Polres Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Tim pemenangannya, sudah memberikan imbauan agar Ahok membatalkan blusukan. Karena Timses sudah mendeteksi adanya potensi kericuhan, sebelum Ahok datang ke Rawa Belong.
"Padahal kita sudah bilangin jangan turun (ke Rawa Belong) karena ada penolakan. Cuma Ahok ngotot bilang, 'jalan terus'. Akhirnya kejadian kan' tuh. Kita mendeteksi dari tim advance," ucap Ketua Bidang Kampanye dan Sosialisasi Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Merry Hotma di Jalan Borobudur Nomor 18, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016).
Setelah terjadi penolakan, ucap Merry, ternyata Ahok tidak kapok. Bahkan, Ahok makin semangat untuk berkampanye jelang Pemilihan Kepala Daerah Jakarta, yang berlangsung pada 15 Februari 2017.
"Uh, enggak kapok, malah semangat langsung mau turun lagi tuh," kata Merry.
Rabu lalu, Ahok dikejar segerombolan orang seraya berteriak, "Mana Ahok?". Sekitar puluhan orang itu berlari mengejar Ahok. Ahok saat itu didampingi lima ajudan dan beberapa tim suksesnya.
Rombongan Ahok berjalan cepat dengan kawalan dari pihak kepolisian begitu melihat dikejar sejumlah orang.
Puluhan warga yang menolak kedatangan Ahok membawa spanduk bertuliskan "Ahok Penista Agama".
"Kita ini semua saudara jangan coba mengorbankan umat Islam pak polisi," kata Habib Idrus Al-Ashi, seorang dari warga.
Lelaki yang menggunakan pakaian berwarna putih dan peci putih ini terlihat tidak terima ketika petugas kepolisian yang mengawal kampanye Ahok menghalang-halangi.
"Kita enggak terima kampung kita dimasuk penista agama. Kita nggak mau cari ribut. Tolong pak polisi bisa usir Ahok," kata dia.