Timses Ahok-Djarot Minta Bawaslu dan Kepolisian Tingkatkan Koordinasi
Tim Sukses Ahok-Djarot meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan aparat kepolisian meningkatkan koordinasi
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Sukses Ahok-Djarot meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan aparat kepolisian meningkatkan koordinasi, untuk mengamankan pasangan calon yang menyapa warga saat berkampanye jelang Pilkada DKI.
Dalam rapat tertutup yang digelar tim sukses Ahok-Djarot, salah satu hal yang dibahas yaitu adanya penolakan saat pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat blusukan.
Juru bicara sekaligus anggota Bidang Kampanye dan Sosialisasi Timses Ahok-Djarot, Bestari Barus mengatakan, penolakan tersebut menyangkut kurang baiknya koordinasi antara Polri dan Bawaslu.
"Kita minta koordinasi di lapangan dengan aparat dan Bawaslu dijalin dengan sedemikian baik," ujar Bestari di Jalan Borobudur Nomor 18, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016).
Timses meminta Polri dan Bawaslu bisa mengambil tindakan bagi siapa pun yang mencoba menghalangi kegiatan kampanye setiap pasangan calon yang berpartisipasi pada Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017.
"Barang siapa yang dihalangi ada tindakan hukum kepada mereka. Kampanye ini kan sesuai dengan Undang-undang," imbuh Bestari.
Timses Ahok-Djarot menggelar rapat internal guna membahas strategi kampanye untuk ke depannya.
Sejumlah anggota timses terlihat hadir dalam rapat yang di gelar di markas tim pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Borobudur nomor 18, Jakarta Pusat.
Selain Bestari, yakni anggota bidang Kampanye dan Sosialisasi Merry Hotma dan Wakil Ketua Tim Pemenangan Wibi Andriano.
"Kita juga membahas tentang titik-titik kampanye," tutur Bestari.