Anies-Sandi Ubah Strategi Berkampanye Kurangi Blusukan
Pasangan Calon Gubernur Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan merubah cara kampanyenya untuk memenangkan Pilkada DKI 2017 mendatang.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur Jakarta, Anies Baswedan - Sandiaga Uno akan merubah cara kampanyenya untuk memenangkan Pilkada DKI 2017 mendatang.
Anies akan mengurangi intensitas blusukannya dan lebih menekankan pada kampanye di dalam ruangan (indoor).
"Kita mau coba merubah pola dari blusukan jadi kampanye tertutup yang indoor,' ujar Sekretaris tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Syarif, Sabtu (12/11/2016).
Kampanye yang telah dilakukan dengan model blusukan selama ini menurut Syarif dianggap kurang efektif.
Karena, kampanye dengan mendatangi langsung pemukiman warga dan pasar tradisional tersebut membutuhkan mobilitas yang tinggi.
"Lalu lintas DKI tak selalu berhasil, sering terjebak kemacetan, jadi terhambat. Kadang terlambat, bahkan harus merelakan satu titik tidak didatangi," kata Syarif.
Selain itu model blusukan juga menurut Syarif membutuhkan energi yang banyak.
Intensitas dan frekuensi yang tinggi mendatangi rumah warga dalam bebrapa pekan terakhir membuat kondisi fisik pasangan calon nomor urut tiga tersebut menurun.
"Salah satu nya juga itu, banyak terkena asap knalpot," katanya.
Karenanya dengan model kampanye tertutup, waktu tidak banyak habis di jalan.
Dalam satu hari, Anies-Sandi hanya mengikuti tiga agenda dari yang awalnya enam hingga sembilan agenda dalam satu hari.
"Tapi tetap blusukannya tidak dihilangkan hanya dikurangi. Jadi dalam satu hari Anies-Sandi melakukan sosialisasi di dua tempat tertutup dan satu blusukan ke rumah warga," paparnya.
Meskipun model kampanye tidak lagi blusukan, menurut Syarif tidak merubah target jumlah penyampaian program dan visi-misi secara langsung kepada warga.
Bahkan target bertambah meskipun jumlah lokasi yang didatangi berkurang.
"Bertemu orang (blusukan) kan minimal 100-150 orang, satu titik. Dikali enam jadi 600, ditambah Sandi (Sandiaga Uno) enam titik lagi sebanyak 600 orang jadi total 1200,"
"Besok kita ubah polanya, satu titik kita estimasi 500 orang datang, kalau dua titik jadi1000, terus dikali dua dengan kampanye Sandiaga , jadi sekitar 2 ribu sehari ditambah blusukan sehari sekali," kata Syarif.
Perubahan model kampanye tersebut menurut Syarif akan mulai diberlakukan mulai pekan depan. Ia berharap model kampanye yang baru dapat lebih efektif dan semakin banyak menarik warga untuk memilih Paslon nomor tiga.
"Mulai minggu depan, mulai hari Minggu. Kita test Minggu. Kalau ga berhasil juga, kita coba tanggal 27 di GOR Jakarta Utara," ucap Syarif
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.