Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Bagian dari Jaringan Sabu Taiwan, Anggota TNI Ditembak Mati Pasukan BNN

Dua pelaku itu berinisial HCHL (35) yang merupakan warga Taiwan dan ZA (31), warga negara Indonesia yang diketahui seorang anggota TNI

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Diduga Bagian dari Jaringan Sabu Taiwan, Anggota TNI Ditembak Mati Pasukan BNN
Warta Kota/Adhy Kelana
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi dan Danpuspom TNI Mayjen Dodik W (kanan ke kiri) menunjukan barang bukti sabu saat rilis pengungkapan narkotika jaringan internasional di Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Jumat (18/11/2016). BNN bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 100.615 gram sabu dan 300.250 butir Happy Five dengan tiga orang tersangka yang terdiri dari dua WNA Taiwan serta seorang WNI dari Kompleks Pergudangan Sentral Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten. Warta Kota/adhy kelana 

"Kami bekerjasama dengan Bea Cukai masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui jaringanndan jalur penyelundupan narkotika dari sindikat tersebut," tutur Buwas.

Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayor Jenderal Dodi Wijanarko membenarkan ZA merupakan anggota Korps Pasukan Khas TNI AU (Kopaskhas) Wing I yang bermarkas di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Menurut Dodi selain ZA, satu orang lainnya, yakni YJCH ditangkap hidup-hidup.

Sinergi dengan TNI
Komjen Pol Budi Waseso mengatakan peran TNI sangat diharapkan untuk menjadi mitra yang kuat baik dalam upaya pencegahan dan juga pemberantasan narkoba. Ia juga menyampaikan semua pihak harus waspada karena narkoba telah memakan korban yang banyak jumlahnya.

Ia menyebutkan, tidak kurang dari 40 hingga 50 anak bangsa mati sia-sia karena narkoba. Maraknya penyalahgunaan dan juga peredaran narkoba harus menjadi perhatian segala lini bangsa.

Karena pada faktanya tidak ada satupun institusi yang bebas dari narkoba. Bahkan dalam bisnis haram ini, ada oknum aparat yang turut bermain. Hal ini tentu saja disesalkan oleh jenderal bintang tiga ini.

Karena ancamannya yang sangat nyata, Kepala BNN mengungkapkan, agar BNN dan juga TNI saling bersinergi secara nyata baik dalam upaya pencegahan dan juga pemberantasan narkoba.

Berita Rekomendasi

"Dalam konteks pencegahan, anggota TNI bisa menjadi penyuluh, sedangkan dalam ranah pemberantasan, maka anggota TNI bisa memberikan informasi tentang adanya dugaan penyalahgunaan atau peredaran narkoba sehingga bisa diteruskan ke BNN atau juga Polri, "imbuh mantan Kabareskrim ini.

Karena itulah, Buwas meminta agar masing-masing instansi dapat melakukan aksi nyata dan bisa menghilangkan ego sektoral karena mengurusi masalah narkoba harus secara bersama.

Senada dengan Kepala BNN, Panglima Koarmatim, Laksamana Muda TNI Darwanto mengatakan bahwa persoalan narkoba adalah tanggungjawab semua pihak karena kejahatan ini termasuk dalam kategori luar biasa dan berpotensi merusak bangsa dan negara.

Ia menegaskan di hadapan anggotanya agar tidak main-main dengan narkoba. Menurutnya, jika ada oknum anggotanya yang terlibat dalam kejahatan ini maka ia adalah pengkhianat negara. "Jika ada anggota saya yang terlibat maka akan langsung dipecat tanpa perlu banyak proses," tegas Darwanto di hadapan ribuan anak buahnya. #stopnarkoba

Menkeu Beri Apresiasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi petugas gabungan dari BNN, Bea Cukai dan Polri terkait pengungkapan 100 kg sabu dan 300 ribuan butir happy five.

Dia menilai kerjasama ini perlu ditingkatkan untuk memberantas narkoba di tanah air.

"Saya betul memberikan pengharaan yang tinggi terhadap jajaran Bea cukai dan koordinasi dengan BNN karena bisa menggagalkan penyelundupan seperti ini," kata Sri Mulyani.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas