Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Tak Percaya Hasil Survei LSI

Tapi, pada kenyataannya, pasangan Jokowi-Ahok yang meraup suara lebih banyak dari Foke.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Tak Percaya Hasil Survei LSI
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) bersama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Petahana Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) dan Djarot Syaiful Hidayat (kedua kiri) saat melakukan pendaftaran di Kantor KPUD DKI Jakarta, Salemba, Rabu (21/9/2016). Pasangan Ahok dan Djarot resmi mendaftar ke KPU DKI Jakarta dengan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar, Nasdem dan Hanura. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak peduli dengan hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

Survei tersebut menyebut elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat terus merosot.

Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi menuturkan, hasil survei belum tentu sepenuhnya akurat.

Baca: Survei Terbaru LSI Denny: Elektabilitas Ahok-Djarot Tinggal 10,6 Persen

Baca: Survei LSI Denny DJ: Ahok Mulai Ditinggalkan Pendukungnya Setelah Jadi Tersangka

Baca: Djarot Tak Percaya Hasil Survei Terbaru LSI Denny JA

Prasetio mencontohkan, bagaimana pada Pilkada 2012, saat banyak lembaga survei yang menunjukan elektabilitas dan popularitas Joko Widodo dan Ahok kalah dengan petahana Fauzi Bowo alias Foke.

Tapi, pada kenyataannya, pasangan Jokowi-Ahok yang meraup suara lebih banyak dari Foke.

"Saya sampaikan sekali lagi, 2012 kita punya pasangan Jokowi dan Ahok, survei kalah semua sama kita," ucap Prasetio di kantor DPD PDIP Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (20/11/2016).

Menurut hasil survei LSI, pasca penolakan besar-besaran pada demo 4 November lalu elektabilitas Ahok melorot 6,8 persen.

BERITA TERKAIT

"Elektabilitas pasangan ini (Ahok-Djarot) cenderung terus menurun. Dalam sebulan elektabilitas Ahok turun 6,8 persen. Maret 2016 elektabilitas Ahok-Djarot 59,3 persen, Juli 49,1 persen, Oktober 31,4 persen dan November 24,6 persen," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby di Kantor LSI, Jl Pemuda, Jakarta Timur, kemarin.

Survei dilakukan LSI dengan pengumpulan data mulai 31 Oktober hingga 5 November 2016 dengan jumlah responden 440 responden di wilayah DKI.

Survei menggunakan metode multistage random sampling serta margin of error kurang lebih 4,8 persen. Survei dilakukan dengan biaya sendiri. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas