Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Buru Basuki, Anak Punk Dengan Lubang Tindik Besar di Telinga Terkait Pembunuhan Wildan

Saat ini ada dua terduga utama yang tengah diburu polisi. Lelaki bernama Basuki dan Ardi. Keduanya diduga pembunuh Wildan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Polisi Buru Basuki, Anak Punk Dengan Lubang Tindik Besar di Telinga Terkait Pembunuhan Wildan
Warta Kota/Theo Yonathan Laturiuw
Jenazah Wildan saat di RS Pelni. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi menelusuri kelompok-kelompok anak punk di Jakarta terkait pembunuhan seorang pemuda pekerja konveksi, Wildan Defa Pangestu (18).

Saat ini ada dua terduga utama yang tengah diburu polisi. Lelaki bernama Basuki dan Ardi. Keduanya diduga pembunuh Wildan.

Kanit Reskrim Polsek Palmerah, Ajun Komisaris Bambang, kelompok-kelompok anak punk disisir lantaran Basuki memiliki gaya punk.

"Yang namanya Basuki itu ditindik besar sekali di kupingnya. Rambutnya pun bergaya punk," kata Bambang ketika dihubungi Wartakotalive.com, Selasa (22/11/2016) siang.

Makanya, Senin (21/11/2016) malam, polisi menyisir kelompok anak punk di blok M. "Kami perlihatkan fotonya disana, tetapi belum ada yang melihat," ujar Bambang.

Bambang yakin kedua orang itu tak akan bertahan lama di jalanan. Pihaknya sudah mengunci ruang gerak dan meminta informasi dari manapun.

"Hanya tinggal menunggu saja," kata Bambang.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Wildan Defa Pangestu (18), seorang pekerja konveksi dibawa 4 pria misterius dalam kondisi tewas ke tempat kerjanya di Kelurahan Kota Bambu Utara 3, No. 9, RT 7/6, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (20/11/2016) pukul 20.00.

Polisi kemudian menelusuri dan akhirnya diketahui bahwa para pelaku adalah rekan satu kampung korban di Pekalongan, Jawa Tengah.

Mereka sama-sama bekerja di tempat usaha konveksi yang banyak tersebar di Kelurahan Kota Bambu Utara. Tapi berbeda tempat.

Petunjuk didapat setelah polisi menemukan sepeda motor yang dipakai mengantar korban. Dari situ sebanyak 9 saksi diperiksa sampai diketahui peristiwa pembunuhannya.

Pembunuhan terjadi sekitar pukul 18.00 saat hujan deras di sekitaran tempat kerja Wildan, Minggu (20/11). Saat itu Wildan sedang menenggak minuman keras bersama lima orang.

Cekcok terjadi saat Wildan ditato sambil menenggak minuman keras di sebuah gang. Berjarak sekitar 1 kilometer dari tempat kerjanya.

Dua diantaranya kemudian diketahui sebagai basuki dan ardi. "Kami masih memburu mereka sekarang," ujar Bambang. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas